Harga Minyak Dunia Terus Turun Rabu (5/6) Malam, Brent ke US$77,27 & WTI ke US$73,02



KONTAN.CO.ID - Harga minyak melemah pada hari Rabu (5/6) karena peningkatan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang mengejutkan.

Kenaikan stok bahan bakar yang lebih besar dari perkiraan memicu kekhawatiran permintaan di tengah kekhawatiran peningkatan pasokan pada akhir tahun ini.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 24 sen atau 0,3% menjadi US$77,27 per barel pada 1521 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 23 sen, atau 0,3% menjadi US$73,02.


Stok minyak mentah AS melonjak 1,2 juta barel dalam sepekan hingga 31 Mei, dibandingkan dengan perkiraan analis dengan penurunan sebesar 2,3 juta barel, menurut data dari Administrasi Informasi Energi (EIA).

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Mendekati Level Terendah 4 Bulan Rabu (5/6), WTI ke US$73,49

Namun, kenaikan tersebut berada di bawah perkiraan American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa (4/6) yang mencatat kenaikan lebih dari 4 juta barel.

Persediaan bensin naik sebesar 2,1 juta barel dibandingkan ekspektasi kenaikan sebesar 2 juta barel, menambah kekhawatiran permintaan.

Lantaran minggu ini mencerminkan penggunaan bahan bakar di sekitar liburan Memorial Day, yang secara tradisional dipandang sebagai awal musim mengemudi di musim panas di AS.

Data EIA menunjukkan, stok sulingan naik 3,2 juta barel dibandingkan dengan perkiraan peningkatan sebesar 2,5 juta.

Kedua kontrak tersebut telah jatuh selama lima sesi berturut-turut dan turun lebih dari 1% pada hari Selasa ke level penyelesaian terendah sejak awal Februari.

Penurunan ini menyusul berita dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, mengenai rencana untuk meningkatkan pasokan mulai kuartal keempat meskipun ada tanda-tanda melemahnya pertumbuhan permintaan baru-baru ini.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) Mei 2024 Turun Jadi US$ 79,78 Per Barel

“Komentar dari OPEC+ mungkin atau bisa saja, itu tidak pasti dan jika harga berada di level terendah $70an, saya tidak melihat OPEC meningkatkan produksinya,” kata Dennis Kissler, senior vice president of trading di BOK Financial.

Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, OPEC+ akan menstop penghentian pengurangan produksi atau membatalkannya jika permintaan tidak cukup kuat untuk menyerap minyak mentah.

Harga minyak mendapat dukungan dari data yang menunjukkan gaji swasta AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan Mei, dengan data untuk bulan April direvisi lebih rendah.

Laporan ketenagakerjaan ADP menambah data pada hari Selasa yang menunjukkan lowongan pekerjaan di AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan April, membantu upaya The Fed melawan inflasi dan memperkuat alasan untuk memotong suku bunga.

Baca Juga: Harga Minyak Turun ke Level Terendah Lebih dari 4 Bulan

“Data pekerjaan AS kemarin mengisyaratkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dan penurunan suku bunga The Fed pada bulan September,” kata Tamas Varga, analis di PVM Oil.

Menteri Energi Jennifer Granholm mengatakan kepada Reuters, AS dapat mempercepat laju pengisian kembali Cadangan Minyak Strategis AS, seraya menambahkan bahwa ia yakin pasar minyak global memiliki pasokan yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto