KONTAN.CO.ID - Harga minyak turun pada Rabu (28/8) karena kekhawatiran yang terus-menerus tentang permintaan dari China dan risiko meluasnya perlambatan ekonomi. Meskipun penurunan tersebut dibatasi oleh potensi kehilangan pasokan dari Timur Tengah dan Libya. Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 57 sen atau 0,72% menjadi US$78,98 per barel pada 0838 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 60 sen atau 0,79% menjadi US$74,93 per barel. Harga minyak turun lebih dari 2% pada Selasa, setelah sebelumnya naik 7% dalam tiga hari sebelumnya.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik Agustus 2024, Tak Lagi Rp 12.950, Murah Mana Shell, Vivo, BP? "Risiko pasokan di Libya telah menjadi perhatian utama, namun pelaku pasar tampaknya tenang... permintaan di Tiongkok tetap lemah dan
rebound yang diharapkan pada paruh kedua tahun ini belum menunjukkan tanda-tanda yang meyakinkan," kata analis Barclays, Amarpreet Singh, dalam sebuah catatan. Meskipun penurunan inventaris minyak dan bahan bakar AS minggu lalu mendukung harga, potensi kehilangan produksi minyak Libya dan kemungkinan perluasan konflik Israel-Gaza yang melibatkan militan yang didukung Iran dari Hezbollah di Lebanon tetap menjadi risiko terbesar bagi pasar minyak. Beberapa ladang minyak di Libya telah menghentikan produksi akibat perselisihan yang berlanjut antara faksi-faksi pemerintah yang bersaing terkait kendali atas bank sentral dan pendapatan minyak. Perselisihan ini menempatkan sekitar 1,2 juta barel per hari (bpd) produksi dalam risiko. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi penutupan dari pemerintah yang berbasis di Tripoli atau dari Perusahaan Minyak Nasional (NOC) yang mengelola sumber daya minyak.
Baca Juga: Harga Minyak Menguat di Pagi Ini, Masalah Geopolitik & Permintaan Buat Investor Ragu Gangguan di Libya ini seharusnya memperketat pasar minyak, mengingat barel minyak yang sebenarnya dihapus, tetapi investor ingin melihat penurunan ekspor minyak mentah Libya terlebih dahulu, kata analis UBS Giovanni Staunovo. Di Timur Tengah, pertempuran berlanjut di Jalur Gaza antara Israel dan militan Hamas, tanpa tanda-tanda terobosan konkret dalam pembicaraan gencatan senjata di Kairo. Pada akhir pekan, Israel dan Hezbollah saling menembakkan roket dan rudal di perbatasan Lebanon.
Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Anjlok 2%, Tertekan Kekhawatiran Ekonomi di AS dan China Inventaris minyak mentah AS turun sebesar 3,407 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 23 Agustus, menurut angka dari American Petroleum Institute yang dikutip oleh sumber pasar pada Selasa. Inventaris bensin turun 1,863 juta barel dan distilat turun 1,405 juta barel. Data mingguan penyimpanan minyak AS dari Administrasi Informasi Energi (EIA) dijadwalkan akan dirilis pada Rabu nanti. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto