Harga Minyak Dunia Turun Setelah Stok AS Naik pada Kamis (26/10) Siang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada hari Kamis (26/10) setelah kenaikan stok minyak mentah AS dan penguatan indeks dolar. Melepaskan beberapa keuntungan yang diperoleh sehari sebelumnya ketika harga minyak melonjak karena ketegangan Timur Tengah.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 67 sen atau 0,7% menjadi US$89,46 per barel pada pukul 0630 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 71 sen atau 0,8% menjadi US$84,68 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil pada Kamis (26/10), Brent ke US$90,10 dan WTI ke US$85,36


Kontrak minyak acuan telah ditutup naik hampir 2% pada Rabu (25/10). Namun turun kembali setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Israel telah setuju untuk menunda invasi ke Gaza untuk saat ini.

"Pergerakan pasar minyak terutama terkait dengan perang Hamas-Israel," kata Tina Teng, analis pasar di CMC dikutip dari Reuters.

Para investor juga mencerna kenaikan persediaan minyak mentah AS, yang mengindikasikan lemahnya permintaan.

Persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel pada minggu lalu menjadi 421,1 juta barel, menurut Energy Information Administration (EIA), melebihi kenaikan 240.000 barel yang diperkirakan oleh para analis dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters.

"Pasar tetap bergejolak karena kegelisahan di Timur Tengah, tetapi fundamental yang mendasarinya secara musiman lebih lemah dari yang diperkirakan dengan permintaan produk di AS yang secara mengejutkan lemah," kata analis Citi.

Data EIA menunjukkan, produksi minyak mentah kilang di AS turun 207.000 barel per hari, sementara tingkat pemanfaatan kilang juga turun tipis 0,5 poin persentase menjadi 85,6% dari total kapasitas,

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Naik 2% di Tengah Kekhawatiran Mengenai Timur Tengah

Kekhawatiran makroekonomi terus membebani prospek permintaan minyak, karena data aktivitas bisnis zona euro secara mengejutkan mengalami penurunan di bulan ini.

Indeks dolar juga naik sedikit pada hari Kamis, yang membantu menekan harga minyak. Dolar yang lebih kuat mengurangi permintaan minyak karena membuat komoditas ini menjadi lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto