JAKARTA. Harga minyak dunia mulai bergerak di atas US$ 50 per barel sejak negara-negara anggota OPEC dan Non OPEC memutuskan untuk mengurangi produksi. Naiknya harga minyak dunia membuat investasi hulu migas berpotensi meningkat. Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA), Sammy Hamzah bilang, harga minyak yang bergerak naik di atas US$ 50 per barel diharapkan bisa terus meningkat hingga US$ 60 per barel di akhir tahun. "Mudah-mudahan terus menanjak ke target US$ 60 per barel di akhir tahun ini dan itu akan berefek ke industri hulu migas," ujar Sammy pada Minggu (29/1).
Harga minyak & gross split bisa jadi angin segar
JAKARTA. Harga minyak dunia mulai bergerak di atas US$ 50 per barel sejak negara-negara anggota OPEC dan Non OPEC memutuskan untuk mengurangi produksi. Naiknya harga minyak dunia membuat investasi hulu migas berpotensi meningkat. Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA), Sammy Hamzah bilang, harga minyak yang bergerak naik di atas US$ 50 per barel diharapkan bisa terus meningkat hingga US$ 60 per barel di akhir tahun. "Mudah-mudahan terus menanjak ke target US$ 60 per barel di akhir tahun ini dan itu akan berefek ke industri hulu migas," ujar Sammy pada Minggu (29/1).