Harga minyak jatuh, OPEC mulai tertekan



SINGAPURA. Adanya ekspektasi kenaikan suplai minyak AS menyebabkan harga minyak dunia anjlok ke level terendahnya dalam empat tahun terakhir. Kondisi ini menekan negara-negara yang terhimpun dalam Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk memangkas produksi mereka saat pertemuan yang akan dijadwalkan pada akhir bulan ini.

Asal tahu saja, OPEC akan menggelar konvensi di Vienna, Austria, pada 27 November lalu. Saat ini, pelaku pasar sangat fokus pada langkah yang akan diambli OPEC terkait perbedaan pandangan tentang penurunan harga minyak dan memangkas produksi minyak mereka.

Arab Saudi, produsen minyak terbesar OPEC, memberikan indikasi bahwa pihaknya tidak mau sendirian memangkas produksi dan akan melakukan penyesuaian terhadap harga minyak untuk mempertahankan pangsa pasar, khususnya di Asia.


"Sekarang Iral mengatakan mereka juga tidak mau memangkas produksi. Pasar tengah dalam proses untuk memaksa mereka memangkas produksi. Pasar akan mengirim harga minyak semakin rendah untuk melihat apa yang akan OPEC lakukan sebagai respon dari kondisi itu," jelas John Kilduff, analis Again Capital.

Kuwait juga sudah menyatakan tidak akan memilih opsi pemangkasan produksi minyak.

Namun, Reuters mengutip pejabat OPEC yang tak mau namanya disebut, menyatakan bahwa penurunan produksi dapat didiskusikan dan OPEC dapat memangkas produksi sebesar 500.000 barel. Jika hal itu dilakukan, maka produksi OPEC akan kembali menjadi 30 juta barel per hari.

Analis Citigroup berpendapat, pemangkasan produksi minyak oleh OPEC sangat memungkinkan namun tidak akan dilakukan pada bulan ini. "Besar kemungkinan OPEC akan menurunkan produksi setelah musim dingin," jelas Citogroup.   

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie