Harga minyak jemblok, saham Saudi Aramco anjlok 10% hari ini



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Saham Saudi Aramco anjlok hingga 10% pada perdagangan Senin (9/3). Hal ini terjadi setelah Arab Saudi memangkas harga jual untuk minyak mentah dan menetapkan rencana untuk peningkatan dramatis dalam produksi minyak di bulan depan. Alhasil, sentimen ini mendorong penurunan tajam harga minyak mentah global.

Kini, saham Aramco diperdagangkan pada 27 riyal setara US$ 7,20 per saham. Posisi ini, 15,6% di bawah harga penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) yang di 32 riyal, yang pada bulan Desember lalu. 

Padahal dengan penawaran saham di level tersebut, Saudi Aramco mendapatkan dana segar hingga US$ 1,7 triliun dan menjadi penawaran saham terbesar di dunia.


Baca Juga: Harga saham Saudi Aramco diperdagangkan di bawah harga IPO untuk pertama kalinya

Aramco turun di bawah harga IPO pada Minggu (8/3) untuk pertama kalinya sejak perdagangan dimulai pada bulan Desember ketika listing perdana. 

Nah, untuk hari ini saja, saham Saudi Aramco juga turun 9,11%, sementara global bond yang diterbitkan oleh Arab Saudi dan Aramco juga jatuh.

Obligasi Aramco yang jatuh tempo pada 2049 turun lebih dari 8 sen dan surat utang raksasa minyak itu juga yang jatuh tempo pada 2029 itu juga turun 4,5 sen. 

Setali tiga uang, obligasi pemerintah Saudi yang jatuh tempo pada 2049 turun lebih dari 9 sen, sedangkan obligasi yang jatuh tempo pada 2029 turun 3,5 sen.

Harga minyak yang menjadi Brent yang menjadi acuan minyak internasional juga turun sepertiga, menyusul langkah Riyadh setelah Rusia menolak membuat penurunan tajam pada produksi yang diusulkan oleh OPEC guna menstabilkan harga minyak. 

Baca Juga: Waduh, harga minyak WTI anjlok ke US$ 28,12 dan Brent jatuh ke US$ 32,12 per barel

"Reaksi Saudi terhadap gangguan ini adalah kembali ke buku pedoman 2014. Dengan memicu keruntuhan harga minyak, mereka ingin mengakhiri subsidi mereka untuk produsen berbiaya lebih tinggi," kata Akber Khan, kepala manajemen aset di Al Rayan Investment.

"Ini adalah strategi menyakitkan yang membutuhkan waktu untuk bermain setelah gagal pada upaya sebelumnya."

Editor: Anna Suci Perwitasari