Harga minyak kelapa mulai naik



JAKARTA. Harga crude coconut oil (CCO) terus melambung. Tak pelak, kondisi ini akan menggelembungkan pendapatan petani dan para eksportir CCO.

Kenaikan ini tampak dari perdagangan di pasar internasional. Di bursa spot minyak kelapa di Philipina misalnya, harga minyak kelapa pada perdagangan Rabu (7/12) lalu US$ 1.400 per metrik ton (MT). Bandingkan dengan harga pada awal Oktober yang berada di titik terendah tahun ini, yakni US$ 1.050 per MT.

Sutardi Lili, Direktur PT Mangga Dua, mengatakan, tren kenaikan harga CCO sudah berlangsung sejak dua bulan yang lalu. Saat ini harga CCO di pasar lokal berkisar Rp 10.450 per kilogram (kg) atau naik 23,44% dibandingkan dua bulan lalu hanya Rp 8.000 per kg. "Semakin mahal harga CCO, banderol produk turunannya juga naik," kata Sutardi, kemarin.


Salah satu produk akhir yang dihasilkan yakni refined bleached deodorized (RBD) coconut oil misalnya, harganya juga ikut terkerek naik. Saat ini, harga RDB coconut oil atau minyak goreng kelapa di pasar lokal sudah mencapai Rp 11.200-Rp 11.400 per kg, naik 19,64 % dibandingkan September lalu hanya Rp 9.000 per kg.

Menurut petinggi salah satu pabrik minyak kelapa yang beroperasi sejak tahun 1949, kenaikan harga karena pasokan kelapa yang berkurang di pasar internasional. Misalnya dari Thailand, India dan Sri Langka, seladi di Philipina. Di Thailand, yang merupakan salah satu produsen utama kelapa, pasokan terganggu karena banjir yang menerjang di negara itu.

Padahal, selain untuk minyak kelapa, CCO merupakan bahan baku untuk berbagai produk konsumsi, seperti biskuit dan cokelat.

Sutardi bilang, dampak dari kenaikan harga CCO ini sudah pasti akan membuat petani ikut merasakan kenaikan tersebut. Harga bahan baku industri minyak kelapa, yakni kopra naik.

Kopra adalah daging buah kelapa yang sudah dikeringkan, baik melalui pengasapan, penjemuran, pembakaran, atau kombinasi dari ketiganya. "Harga kopra sudah mencapai Rp 6.200 per kg, Oktober lalu hanya Rp 4.500 per kg," terang Sutardi.

Kelapa ikut naik

Donatus Gede Sabu, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Perkelapaan Indonesia (Fokpi), menjelaskan, harga kelapa di sejumlah daerah juga naik. Menurut data di Kementerian Pertanian, harga kelapa di Kabupaten Aceh Timur awal November kemarin Rp 2.750 per butir. Namun sekarang, harga tersebut telah naik menjadi Rp 3.000. Kemudian di Kabupaten Parigi tetap Rp 1.500 per butir.

Kemudian di Kabupaten Kolaka, Sulawesi naik dari Rp 1000 menjadi Rp 2.000 per butir dalam kurun waktu tersebut, sementara di Pontianak naik dari Rp 600 per butir menjadi Rp 950.

Namun, menurut Donatus, kenaikan ini karena imbas musim hujan yang mengguyur di sentra-sentra perkebunan kelapa. Hujan menghambat petani memetik buah kelapa sehingga produktivitasnya menurun. "Jadi, tren harga kepala bakal semakin naik di periode mendatang, karena hujan diperkirakan masih akan terus turun," papar Donatus yakin. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: