Harga minyak kembali memanas ditopang positifnya perundingan dagang AS-China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melemah, harga minyak dunia west texas intermediate menguat lagi akhir pekan ini. Analis mencatat inisiatif pemangkasan produksi minyak dunia dan kabar terbaru yang membaik dari perang dagang menopang kenaikan harga minyak.

Mengutip Bloomberg, pukul 21.57 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk kontrak Mei 2019 mencapai level US$ 59,89 per barel. Angka ini naik 0,99% dari harga kemarin US$ 59,30 per barel.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga minyak mentah memang sempat melemah karena cuitan Trump yang menyatakan bahwa organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) harus meningkatkan pasokan karena dia menilai harga komoditas ini sudah terlampau tinggi.


"Namun sentimen itu tidak bertahan lama, karena siang ini harga minyak kembali naik dan kata-kata Trump sudah kurang ampuh untuk menekan harga minyak," ujar Ibrahim, Jumat (29/3).

Ibrahim menambahkan yang menguatkan harga minyak datang dari kabar baik dari perang dagang. Ibrahim bilang perundingan semakin positif karena menunggu pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Sebelumnya, pertemuan tersebut dijadwalkan pada akhir Maret, tetapi kabar terakhir menyebutkan ada penundaan sampai Juni.

"Bisa Mei, Juni, tidak ada yang tahu. Bisa juga April. Semoga pertemuan kedua pemimpin ini bisa terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama dan harga minyak menguat lagi," tandasnya.

Disamping itu, meski persediaan minyak AS naik 1,8 juta barel, tetapi Ibrahim mencatat bahwa sanksi AS Ke Iran untuk mengurangi minyak 1 juta barel per hari cukup menguatkan harga minyak. Ditambah OPEC dan negara-negara OPEC yang memangkas produksi minyak mampu menguatkan harga minyak WTI.

Nah, Ibrahim memperkirakan besok harga minyak akan berada di kisaran US$ 59,37 sampai US$ 60,37 per barel. Sementara sepekan bergerak di level US$ 58,49 sampai US$ 61.30 per barel.

Secara teknikal, bollinger band dan moving average (MA) berada 10% di atas bollinger bawah. Kemudian indikator stochastic 60% negatif, dan indikator RSI juga MACD masih wait and see. Ibrahim bilang harga minyak bisa naik, oleh karena itu direkomendasikan beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi