Harga minyak kembali menguat setelah muncul peluang AS pangkas produksi



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah naik untuk hari kedua pada Rabu (11/3). Posisi emas hitam ini terangkat oleh harapan bahwa Amerika Serikat akan memangkas produksi, tetapi penguatan minyak masih terbatas dibandingkan dengan kehancuran Senin setelah Arab Saudi dan Rusia memicu perang harga.

Mengutip Reuters, Rabu (11/3) pukul 09.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Mei 2020 di ICE Futures naik US$ 1,38, atau 3,7%, menjadi US$ 38,60 per barel.

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) juga naik US$ 0,97, atau 2,8%, menjadi US$ 35,33 per barel, menyusul lonjakan lebih dari 8% pada hari sebelumnya.


Baca Juga: Harga minyak dibuka stagnan, di tengah ketegangan Arab Saudi dan Rusia

"Harapan bahwa produsen minyak AS perlu memangkas produksi membantu meningkatkan sentimen pasar," kata Satoru Yoshida, seorang analis komoditas dengan Rakuten Securities.

Pasar minyak dan ekuitas telah melakukan rebound solid pada hari Selasa setelah pukulan hari sebelumnya, dengan tanda-tanda aksi terkoordinasi oleh ekonomi terbesar dunia untuk meredam dampak ekonomi dari epidemi virus corona yang membantu menarik investor keluar dari mode panik.

Namun, "rebound dalam minyak mentah diperkirakan tidak akan bertahan lama, dengan Arab Saudi dan Rusia membual tentang seberapa banyak mereka dapat meningkatkan produksi pada saat pertempuran untuk pangsa pasar dimulai," kata ANZ dalam sebuah catatan.

Baca Juga: April, Saudi Aramco bakal kerek produksi minyak hingga 12,3 juta barel

Arab Saudi pada Selasa (10/3) lalu sudah mengatakan akan meningkatkan pasokan minyaknya ke rekor tertinggi pada April. Ini dilakukan guna meningkatkan pertaruhan dengan Rusia dan secara efektif menolak saran dari Moskow untuk pembicaraan baru mengenai tingkat produksi.

Rencananya, Saudi Aramco akan mengerek produksi minyak menjadi 12,3 juta barel per hari mulai 1 April mendatang. Hal tersebut sudah diumumkan CEO Saudi Aramco kepada para pembelinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari