Harga minyak kembali tergelincir usai persediaan minyak AS kembali melonjak



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah turun untuk hari kelima pada perdagangan hari ini setelah data pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan dalam persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS, sementara pandemi yang selalu ada mengaburkan prospek permintaan.

Kamis (18/3) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah Brent kontrak pengiriman Mei 2021 turun 12 sen, atau 0,2% menjadi US$ 67,88 per barel, setelah turun 0,6% pada hari Rabu. 

Serupa, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2021 juga turun 12 sen, atau 0,2%, ke level US$ 64,48 per barel, setelah jatuh 0,3% pada sesi sebelumnya.


Data pemerintah pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah AS telah meningkat selama empat minggu berturut-turut setelah kilang minyak di wilayah selatan terpaksa ditutup karena cuaca dingin yang parah. 

Baca Juga: Harga minyak mentah ditutup melemah untuk empat hari berturut-turut pada Rabu (17/3)

"Bahkan dengan berlanjutnya pemulihan dalam aktivitas kilang, stok minyak mentah AS naik minggu lalu," kata Capital Economics dalam catatan untuk kliennya.

"Kami menduga bahwa stok akan segera turun setelah aktivitas kilang meningkat lebih lanjut dan produksi minyak mentah tetap stabil," kata Capital, mencatat bahwa kilang "cepat kembali beroperasi."

Persediaan minyak mentah AS meningkat 2,4 juta barel pekan lalu. Stok bensin dan solar di Negeri Paman Sam juga meningkat terhadap ekspektasi di kalangan analis untuk penurunan.

Di sisi permintaan, sejumlah negara Eropa telah menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca karena kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping.

Jerman juga mengalami peningkatan kasus virus corona, sementara Italia merencanakan penguncian nasional selama Paskah dan Prancis akan memberlakukan pembatasan yang lebih ketat. Hal ini semakin membuat prospek permintaan minyak di kawasan Eropa meredup.

Selanjutnya: Ini loh rekomendasi saham hari ini (18/3) dari para analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari