Harga Minyak Kian Panas Seiring Meningkatnya Risiko Geopolitik di Rusia dan Israel



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak terus naik pada hari Rabu karena meningkatnya kekhawatiran seputar pasokan minyak mentah dan bahan bakar, menyusul serangan Ukraina terhadap kilang-kilang milik Rusia.

Di sisi lain, potensi perluasan perang Israel-Hamas yang melibatkan Iran pun makin meningkatkan kekhawatiran pasar.

Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman bulan Juni naik 17 sen, atau 0,19%, menjadi US$ 89,09 per barel pada pukul 06.50 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman bulan Mei naik 7 sen, atau 0,08%, menjadi US$ 85,22 per barel.


Harga minyaj Brent dan WTI sama-sama naik 1,7% pada sesi sebelumnya ke level tertinggi sejak Oktober.

Baca Juga: Laju Kenaikan Harga Emas Diproyeksi Terbatas, Ini Pemicunya

Harga minyak melonjak setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang Rusia bisa membatasi produksi bensin dan solar. Rusia sendiri adalah salah satu dari tiga produsen minyak terbesar dan salah satu eksportir produk minyak terbesar di dunia.

Investor juga khawatir bahwa pembalasan Iran terhadap Israel atas serangan pada hari Senin yang menewaskan personel militer berpangkat tinggi Iran berpotensi menyebabkan gangguan pasokan di wilayah produsen utama di Timur Tengah setelah negara tersebut bersumpah akan membalas dendam. 

Iran, yang memberikan dukungan kepada milisi Hamas yang memerangi Israel di Gaza, adalah produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

“Ketegangan geopolitik terus menimbulkan ketidakpastian terhadap potensi gangguan pasokan,” kata ahli strategi pasar IG, Yeap Jun Rong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi