KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis pada awal perdagangan hari ini setelah menguat dalam empat hari berturut-turut. Jumat (18/9) pukul 7.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 40,94 per barel, turun tipis dari harga penutupan kemarin pada US$ 40,97 per barel. Harga minyak brent untuk pengiriman November 2020 di ICE Futures pun turun tipis ke US$ 43,26 per barel dari harga penutupan kemarin pada US$ 43,30 per barel. Kemarin, harga minyak WTI melesat 2,07% dalam sehari dan harga minyak brent naik 2,56%. Penguatan harga minyak dalam empat hari terakhir dipicu oleh badai Sally yang menerpa Teluk Meksiko yang merupakan pusat produksi dan pengolahan minyak Amerika Serikat (AS). Selain itu, para menteri minyak OPEC+ bertemu pada Kamis (17/9) untuk menegaskan kesepakatan. OPEC+ mengatakan akan menghukum negara-negara yang gagal mencapai target pemangkasan produksi. OPEC+ juga akan menggelar rapat luar biasa pada Oktober mendatang jika pasar minyak makin lemah.
Harga minyak konsolidasi di atas US$ 40 setelah menguat empat hari berturut-turut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis pada awal perdagangan hari ini setelah menguat dalam empat hari berturut-turut. Jumat (18/9) pukul 7.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 40,94 per barel, turun tipis dari harga penutupan kemarin pada US$ 40,97 per barel. Harga minyak brent untuk pengiriman November 2020 di ICE Futures pun turun tipis ke US$ 43,26 per barel dari harga penutupan kemarin pada US$ 43,30 per barel. Kemarin, harga minyak WTI melesat 2,07% dalam sehari dan harga minyak brent naik 2,56%. Penguatan harga minyak dalam empat hari terakhir dipicu oleh badai Sally yang menerpa Teluk Meksiko yang merupakan pusat produksi dan pengolahan minyak Amerika Serikat (AS). Selain itu, para menteri minyak OPEC+ bertemu pada Kamis (17/9) untuk menegaskan kesepakatan. OPEC+ mengatakan akan menghukum negara-negara yang gagal mencapai target pemangkasan produksi. OPEC+ juga akan menggelar rapat luar biasa pada Oktober mendatang jika pasar minyak makin lemah.