Harga minyak koreksi tipis, WTI ke US$ 47,53 dan Brent jadi US$ 50,63 per barel



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah masih melemah pada perdagangan tengah hari ini karena kenaikan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Di saat yang sama, investor terus khawatir tentang permintaan bahan bakar yang tertekan akibat penguncian yang lebih ketat di Eropa.

Rabu (16/12) pukul 12.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2021 turun 13 sen atau 0,3% menjadi US$ 50,63 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2021 melemah 9 sen atau 0,2% ke level US$ 47,53 per barel.


"Harga minyak mentah sedikit melemah setelah laporan inventaris API (American Petroleum Institute) mencatat kenaikan dalam dua minggu berturut-turut," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Baca Juga: Harga minyak tergelincir persediaan minyak AS yang naik dua pekan berturut-turut

Persediaan minyak mentah membengkak sebesar 2 juta barel di pekan yang berakhir 11 Desember lalu. Ini membuat stok minyak mentah AS menjadi sekitar 495 juta barel, menurut data API.

Data ini berbanding terbalik dengan proyeksi analis yang memperkirakan penurunan 1,9 juta barel. Data resmi pemerintah dijadwalkan pada Rabu.

Menambah beban harga minyak adalah pernyataan International Energy Agency (EIA) memperingatkan, bahwa hal tersebut tidak akan dengan cepat membalikkan kerusakan yang ditimbulkan pada permintaan minyak global.

IEA juga merevisi ke bawah perkiraan untuk permintaan minyak tahun ini sebesar 50.000 barel per hari (bpd) dan untuk tahun depan sebesar 170.000 bpd. Alasannya, penggunaan bahan bakar jet yang anjlok lantaran lebih sedikit orang yang bepergian melalui udara.

"Di sisi permintaan, risiko penurunan jangka pendek terbesar terhadap ekspektasi permintaan minyak dari Amerika Serikat, terutama karena pelemahan terus-menerus dalam permintaan bensin di Negeri Paman Sam tersebut," tulis analis di FGE dalam sebuah catatan.

Namun, kemajuan dalam peluncuran vaksin berlanjut pada hari Selasa, setelah vaksin Covid-19 Moderna Inc juga mendapatkan lampu hijau dari otorisasi peraturan AS di minggu ini.

Baca Juga: Harga emas berbalik menguat ke US$ 1.855 per ons troi, ditopang harapan stimulus AS

AS juga memperluas peluncuran vaksin Covid-19 yang baru disetujui yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE pada hari Selasa ke ratusan pusat distribusi tambahan pada hari Selasa, untuk vaksinasi terhadap lebih dari ribuan petugas kesehatan, dan diharapkan dapat menjangkau masyarakat umum pada bulan-bulan mendatang.

Para pemimpin kongres AS juga melaporkan kemajuan substansial pada hari Selasa setelah dua pertemuan antara puncak pimpinan dari Partai Demokrat dan Republik untuk mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan mengenai bantuan virus corona dan menyelesaikan RUU pendanaan untuk mencegah penutupan pemerintah.

Selanjutnya: Elang Mahkota Teknologi (EMTK) kantongi izin untuk stock split dengan rasio 1:10

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari