KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri keramik berharap kenaikan harga komoditas energi seperti minyak mentah, gas dan batubara tak berujung pada kenaikan tarif energi khususnya listrik. Ketua Umum Asosiasi Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan, industri keramik tergolong industri yang mengkonsumsi cukup banyak energi dalam proses produksi. Edy memberikan gambaran, pemakaian gas mencapai 30% dan pemakaian listrik mencapai 10% dari total biaya produksi. "Jadi bisa kita simpulkan pengaruh perubahan harga gas maupun listrik sangat mempengaruhi daya saing industri keramik nasional," kata Edy kepada Kontan.co.id, Senin (4/10).
Harga minyak lagi panas, industri keramik berharap tarif listrik tidak naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri keramik berharap kenaikan harga komoditas energi seperti minyak mentah, gas dan batubara tak berujung pada kenaikan tarif energi khususnya listrik. Ketua Umum Asosiasi Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan, industri keramik tergolong industri yang mengkonsumsi cukup banyak energi dalam proses produksi. Edy memberikan gambaran, pemakaian gas mencapai 30% dan pemakaian listrik mencapai 10% dari total biaya produksi. "Jadi bisa kita simpulkan pengaruh perubahan harga gas maupun listrik sangat mempengaruhi daya saing industri keramik nasional," kata Edy kepada Kontan.co.id, Senin (4/10).