KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak lanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini setelah mendekati level tertinggi satu bulan di sesi sebelumnya. Katalis bagi harga minyak datang dari ekspektasi bahwa virus corona varian Omicron hanya akan berdampak terbatas pada permintaan global. Selasa (28/12) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2022 naik 7 sen atau 0,1% ke US$ 78,67 per barel. Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2022 juga naik 18 sen atau 0,2% menjadi US$ 75,75 per barel. Ini merupakan kenaikan untuk sesi kelima secara berturut-turut.
Kedua pasar diperdagangkan mendekati level puncak pada Senin (27/12) dan berada di harga tertinggi sejak akhir November. Baca Juga: Kekhawatiran Omicron Mereda, Harga Minyak Ditutup ke Level Tertinggi Dalam Sebulan Salah satu sokongan bagi minyak datang dari pernyataan pemerintah Inggris yang tidak akan melakukan pembatasan Covid-19 baru sebelum akhir 2021. Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan pada hari Senin, ketika pemerintah menunggu lebih banyak bukti tentang apakah layanan kesehatan dapat mengatasi tingkat infeksi yang tinggi. Namun, lebih dari 1.300 penerbangan dibatalkan oleh maskapai Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu (26/12) karena Covid-19 mengurangi jumlah awak yang tersedia. Sedangkan, beberapa kapal pesiar harus membatalkan pemberhentian karena kekhawatiran lonjakan kasus. Harga minyak telah naik sekitar 50% sepanjang tahun ini, didukung oleh pulihnya permintaan dan pengurangan pasokan oleh OPEC+. Investor juga sedang menunggu pertemuan OPEC+ pada 4 Januari, di mana aliansi akan memutuskan apakah akan melanjutkan dengan rencana peningkatan produksi 400.000 barel per hari pada Februari. Baca Juga: Emas Bergerak Datar di US$ 1.810 Per Ons Troi di Pagi Ini (28/12), Ini Penyebabnya