Harga Minyak Makin Melonjak, WTI Tembus di Atas US$ 91 Per Barel



KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak mentah terus reli dan mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun pada perdagangan hari ini. Ketegangan geopolitik dan badai musim dingin di Amerika Serikat (AS) memicu kekhawatiran atas gangguan pasokan jadi sentimen utama bagi minyak.

Jumat (4/2), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2022 naik US$ 1,32 atau 1,5% menjadi US$ 92,43 per barel. Di awal perdagangan, Brent sempat menyentuh posisi tertinggi sejak Oktober 2014 di US$ 92,66 per barel.

Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2022 naik US$ 1,45 atau 1,6% ke US$ 91,72 per barel, setelah sempat mencapai puncak tujuh tahun di US$ 91,91 per barel.


Kedua harga minyak mentah acuan ini berada di jalur untuk kenaikan mingguan ketujuh secara berturut-turut.

"Kenaikan terbaru dipicu oleh cuaca dingin di Texas, yang memicu kekhawatiran tentang pemadaman produksi di Permian Basin, penyimpanan serpih terbesar AS," kata analis komoditas Commerzbank Carsten Fritsch.

Baca Juga: AS Terganggu Cuaca Buruk, Minyak Bertahan di Atas Kisaran US$ 90 Per Barel

Badai musim dingin yang dahsyat menyapu wilayah tengah dan timur laut AS pada Kamis (3/2) dan melumpuhkan ribuan listrik di kawasan tersebut.

Pasar minyak juga mendapat dukungan dari ketegangan seputar krisis Ukraina, yang telah meningkatkan kekhawatiran atas pasokan minyak yang sudah ketat.

"Pemulihan harga minyak pada sesi akhir juga dibantu oleh bukti baru perjuangan OPEC untuk meningkatkan produksi," kata Stephen Brennock dari Pialang Minyak PVM.

Di pekan ini, OPEC+ sepakat untuk mempertahankan kenaikan produksi moderat sebesar 400.000 barel per hari (bph), dengan kelompok tersebut sudah berjuang untuk memenuhi target yang ada, meskipun tekanan dari konsumen atas untuk meningkatkan produksi lebih cepat.

Irak, produsen minyak terbesar kedua OPEC, memompa jauh di bawah kuota OPEC+ pada Januari, data dari pemasar milik negara SOMO menunjukkan pada hari Kamis.

Sementara itu, Commerzbank telah menaikkan perkiraan harga minyak untuk kuartal pertama 2022 menjadi US$ 90 per barel, naik dari US$ 80 sebelumnya.

Namun, dalam jangka menengah, Citi Research memperkirakan pasar minyak akan segera mengalami surplus pada kuartal berikutnya, membantu mengerem lonjakan harga baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari