Harga Minyak Masih Bergerak Volatile, Begini Prospeknya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali rebound usai terkoreksi yang cukup dalam. Persoalan di Timur Tengah dinilai tidak mempengaruhi pasokan.

Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak WTI berada di US$ 78,16 per barel pada Selasa (21/5) pukul 18.05 WIB. Sebulan terakhir harganya terkoreksi 4,30%, tetapi sepekan terakhir harganya naik 0,73%

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, investor terus menilai perkembangan di Timur Tengah setelah kematian presiden Iran dalam kecelakaan helikopter dan munculnya kekhawatiran kesehatan raja Arab Saudi.


"Namun, pasar tampaknya tidak terlalu khawatir terhadap pasokan minyak dari wilayah tersebut karena tidak ada tanda-tanda gangguan terhadap aliran minyak," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5).

Baca Juga: Presiden Iran Tewas, Bagaimana Dampaknya Terhadap Ekonomi Global?

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga sepakat bahwa saat ini investor belum melihat adanya gangguan pasokan. Meski begitu, range rebound harga minyak memang konsolidasi ini berada di bawah US$ 80 per barel lantaran tensi di Timur Tengah masih akan terus berperan.

Di sisi lain, di tengah penguatan jangka pendek, hari ini harga minyak kembali terkoreksi 1,49%. "Penurunan 24 jam terakhir disebabkan oleh pernyataan hawkish dari pejabat-pejabat The Fed," sambungnya.

Oleh sebab itu, Lukman memperkirakan harga minyak akan range bound di kisaran US$ 75 - US$ 85 per barel. Ini dengan asumsi kebijakan OPEC+ yang tidak berubah dan tidak terjadinya eskalasi di Timur Tengah.

Sementara Sutopo memperkirakan harga minyak mentah di akhir kuartal II ini berkisar US$ 79,30 per barel. Sementara di akhir tahun di kisaran US$ 82,13 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi