KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) sempat menyentuh level tertingginya di tahun ini pada level US$ 75,25 per barel pada penutupan pasar Selasa (13/7). Akan tetapi, harga minyak ini terkoreksi tipis, pada Rabu (14/7) pukul 17.00 WIB harga minyak kembali turun ke angka US$ 74,62 per barel. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, koreksi harga minyak dipicu oleh rilis data China, terutama dari data impor minyak China yang turun 3% secara year on year (yoy) di semester I-2021. Menurutnya ini karena kekhawatiran permintaan bahan bakar, akibat dari pandemi Covid-19 yang membuat pemulihan ekonomi kembali melambat. “Walaupun di sisi lain ekonomi China lebih baik. Tetapi ekspor impor dengan mitra bisnisnya ini yang mengakibatkan harga minyak mentah mengalami penurunan,” kata Ibrahim.
Harga minyak masih berpotensi menguat hingga akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) sempat menyentuh level tertingginya di tahun ini pada level US$ 75,25 per barel pada penutupan pasar Selasa (13/7). Akan tetapi, harga minyak ini terkoreksi tipis, pada Rabu (14/7) pukul 17.00 WIB harga minyak kembali turun ke angka US$ 74,62 per barel. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, koreksi harga minyak dipicu oleh rilis data China, terutama dari data impor minyak China yang turun 3% secara year on year (yoy) di semester I-2021. Menurutnya ini karena kekhawatiran permintaan bahan bakar, akibat dari pandemi Covid-19 yang membuat pemulihan ekonomi kembali melambat. “Walaupun di sisi lain ekonomi China lebih baik. Tetapi ekspor impor dengan mitra bisnisnya ini yang mengakibatkan harga minyak mentah mengalami penurunan,” kata Ibrahim.