Harga minyak masih betah di level US$ 81



SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun dari posisi tertingginya dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember turun sebesar 42 sen menjadi US$ 81,78 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 12.00 waktu Seoul, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 81,95 per barel.

Kemarin, harga kontrak minyak tersebut naik 78 sen menjadi US$ 82,20 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 21 Oktober lalu.

Pergerakan harga minyak terlihat menurun setelah data pemerintah menunjukkan kenaikan cadangan minyak AS setelah tingkat produksinya melesat ke rekor tertinggi di AS.


Berdasarkan data Energy Information Administration. cadangan minyak AS naik ke posisi 8,97 barel per hari. Ini merupakan kenaikan dengan pertumbuhan tercepat sejak Januari 1983 lalu.

"Kenaikan cadangan menekan harga minyak. Kecemasan mengenai suplai minyak yang berlimpah di pasar belum akan mereda karena OPEC tidak mengeluarkan komentar apapun sejauh ini mengenai pemangkasan produksi minyak," papar Kang Yoo Jin, commodities analyst Woori Investment & Securities Co di Seoul.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember turun sebesar 32 sen atau 0,4% menjadi US$ 86,80 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie