SYDNEY. Kontrak harga minyak dunia masih ditransaksikan melorot. Dengan demikian, penurunan sudah terjadi selama empat hari belakangan di New York. Investor bertaruh, perlambatan ekonomi AS mengindikasikan permintaan minyak di Negeri Paman Sam itu akan mengalami penurunan. Beberapa sinyal perlambatan pertumbuhan AS adalah data anggaran belanja konsumen yang secara tidak terduga melorot pada Juni untuk kali pertama dalam dua tahun, serta pernyataan Moody's Investors Service yang mengatakan AS akan menghadapi kemungkinan penurunan peringkat utang."Ekonomi AS sepertinya berhenti menggelinding. Perlambatan ekonomi AS akan mengubah outlook permintaan minyak. Cadangan minyak kita akan menumpuk pada akhir tahun ini," jelas Phil Flynn, vice president of research PFGBest di Chicago. Sekadar informasi, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran September turun 69 sen menjadi US$ 93,10 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 08.50 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 93,17 per barel. Kemarin, harga minyak turun US$ 1,10 menjadi US$ 93,79 sebarel. Kendati begitu, dalam setahun belakangan, harga minyak sudah naik 13%. Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 35 sen atau 0,3% menjadi US$ 116,46 per barel di ICE Futures Europe Exchange London, kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak masih ditransaksikan melorot untuk hari keempat
SYDNEY. Kontrak harga minyak dunia masih ditransaksikan melorot. Dengan demikian, penurunan sudah terjadi selama empat hari belakangan di New York. Investor bertaruh, perlambatan ekonomi AS mengindikasikan permintaan minyak di Negeri Paman Sam itu akan mengalami penurunan. Beberapa sinyal perlambatan pertumbuhan AS adalah data anggaran belanja konsumen yang secara tidak terduga melorot pada Juni untuk kali pertama dalam dua tahun, serta pernyataan Moody's Investors Service yang mengatakan AS akan menghadapi kemungkinan penurunan peringkat utang."Ekonomi AS sepertinya berhenti menggelinding. Perlambatan ekonomi AS akan mengubah outlook permintaan minyak. Cadangan minyak kita akan menumpuk pada akhir tahun ini," jelas Phil Flynn, vice president of research PFGBest di Chicago. Sekadar informasi, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran September turun 69 sen menjadi US$ 93,10 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 08.50 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 93,17 per barel. Kemarin, harga minyak turun US$ 1,10 menjadi US$ 93,79 sebarel. Kendati begitu, dalam setahun belakangan, harga minyak sudah naik 13%. Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 35 sen atau 0,3% menjadi US$ 116,46 per barel di ICE Futures Europe Exchange London, kemarin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News