KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak melonjak di awal pekan ini setelah dua pangkalan produksi minyak mentah besar di Libya mulai ditutup di tengah blokade militer. Mengutip Bloomberg, Senin (20/1), pukul 09.30 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Februari 2020 ada di level US$ 59,15 per barel. Posisi ini naik 1,04% dibanding penutupan akhir pekan lalu di US$ 58,54 per barel. Hal yang sama terjadi pada harga minyak Brent kontrak pengiriman Maret 2020 yang naik 1,19% menjadi US$ 65,62 per barel. Penguatan harga emas hitam ini terjadi setelah produksi minyak Libya diperkirakan berkurang drastis akibat konflik berkepanjangan yang melanda negara yang juga merupakan anggota OPEC tersebut. Perkembangan terakhir dalam konflik berkepanjangan di Libya, di mana dua faksi saingan telah mengklaim hak untuk memerintah negara itu selama lebih dari lima tahun, National Oil Corporation (NOC) pada Minggu (19/1) menyebut, dua ladang minyak besar di barat daya sudah mulai tutup turun setelah pasukan yang setia kepada Tentara Nasional Libya menutup saluran pipa.
Harga minyak melambung usai dua pangkalan minyak Libya ditutup
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak melonjak di awal pekan ini setelah dua pangkalan produksi minyak mentah besar di Libya mulai ditutup di tengah blokade militer. Mengutip Bloomberg, Senin (20/1), pukul 09.30 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Februari 2020 ada di level US$ 59,15 per barel. Posisi ini naik 1,04% dibanding penutupan akhir pekan lalu di US$ 58,54 per barel. Hal yang sama terjadi pada harga minyak Brent kontrak pengiriman Maret 2020 yang naik 1,19% menjadi US$ 65,62 per barel. Penguatan harga emas hitam ini terjadi setelah produksi minyak Libya diperkirakan berkurang drastis akibat konflik berkepanjangan yang melanda negara yang juga merupakan anggota OPEC tersebut. Perkembangan terakhir dalam konflik berkepanjangan di Libya, di mana dua faksi saingan telah mengklaim hak untuk memerintah negara itu selama lebih dari lima tahun, National Oil Corporation (NOC) pada Minggu (19/1) menyebut, dua ladang minyak besar di barat daya sudah mulai tutup turun setelah pasukan yang setia kepada Tentara Nasional Libya menutup saluran pipa.