KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Harga minyak melemah pada perdagangan awal di sesi Asia, dengan permintaan yang lemah menjadi fokus setelah kelompok OPEC+ menunda peningkatan pasokan yang direncanakan dan memperpanjang pemangkasan produksi yang dalam hingga akhir tahun 2026. Jumat (6/12) pukul 09.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2025 turun 9 sen atau 0,1% ke US$ 72 per barel. Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2024 turun 4 sen atau 0,1% menjadi US$ 68,27 per barel.
Untuk minggu ini, Brent berada di jalur untuk turun lebih dari 1%, dan WTI bertahan pada kenaikan marjinal 0,1%. OPEC+ pada hari Kamis menunda dimulainya kenaikan produksi minyak selama tiga bulan hingga April 2025 dan memperpanjang penghentian penuh pemotongan produksi selama 1 tahun hingga akhir tahun 2026. Baca Juga: Harga Minyak Turun Jumat (6/12) Pagi, Investor Menimbang Kelebihan Pasokan di 2025 OPEC+ yang bertanggung jawab atas sekitar setengah dari produksi minyak dunia, berencana untuk mulai menghentikan pemotongan produksi mulai Oktober 2024, tetapi perlambatan permintaan global, terutama di China, dan peningkatan produksi di tempat lain telah memaksanya untuk menunda rencana tersebut beberapa kali.