KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah kembali menguat pada hari ini setelah kemarin koreksi tipis. Rabu (11/10) pukul 12.23 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2023 di New York Mercantile Exchange menguat 0,26% ke US$ 86,19 per barel. Kemarin, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) turun 0,47% setelah melonjak 4,34% di awal pekan. Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX) Paolo Liszman mengungkapkan bahwa penurunan ini terjadi akibat ketegangan di Timur Tengah setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel akhir pekan lalu. Serangan Hamas yang mengejutkan ini telah memunculkan keprihatinan dalam pasar energi, meskipun dampak langsungnya terhadap pasokan minyak terbatas. Menurut Paolo, serangan Hamas ke Israel telah menciptakan ketidakpastian baru dalam pasar minyak dunia. "Meskipun serangan ini belum secara langsung memengaruhi pasokan minyak, efeknya terasa dalam bentuk kenaikan harga yang signifikan. Pasar energi tengah menilai risiko pasokan yang terkait dengan perkembangan ini," kata Paolo dalam siaran pers, Rabu (11/10).
Harga Minyak Melemah Setelah Lonjakan Awal Pekan Akibat Konfilik Timur Tengah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah kembali menguat pada hari ini setelah kemarin koreksi tipis. Rabu (11/10) pukul 12.23 WIB, harga minyak WTI kontrak November 2023 di New York Mercantile Exchange menguat 0,26% ke US$ 86,19 per barel. Kemarin, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) turun 0,47% setelah melonjak 4,34% di awal pekan. Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX) Paolo Liszman mengungkapkan bahwa penurunan ini terjadi akibat ketegangan di Timur Tengah setelah serangan mendadak Hamas terhadap Israel akhir pekan lalu. Serangan Hamas yang mengejutkan ini telah memunculkan keprihatinan dalam pasar energi, meskipun dampak langsungnya terhadap pasokan minyak terbatas. Menurut Paolo, serangan Hamas ke Israel telah menciptakan ketidakpastian baru dalam pasar minyak dunia. "Meskipun serangan ini belum secara langsung memengaruhi pasokan minyak, efeknya terasa dalam bentuk kenaikan harga yang signifikan. Pasar energi tengah menilai risiko pasokan yang terkait dengan perkembangan ini," kata Paolo dalam siaran pers, Rabu (11/10).