KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melanju kencang yang menembus level tertinggi sejak Mei 2015. Kamis (12/4) pukul 7.38 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 di New York Mercantile Exchange masih naik tipis ke US$ 66,83 per barel dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 66,82 per barel. Kemarin harga minyak WTI menguat 2%, melanjutkan lonjakan harga hari sebelumnya yang sebesar 3,29%. Dalam empat hari kenaikan berturut-turut hingga hari ini, harga minyak melonjak 7,69%. Sedikit berbeda, pagi ini harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2018 di ICE Futures terkoreksi tipis ke US$ 71,99 per barel. Kemarin, harga minyak acuan ini menembus level US$ 72,06 per barel, naik 1,43% ketimbang harga penutupan hari sebelumnya.
Meski turun tipis hari ini, harga minyak brent pun telah naik 7,27% sejak akhir pekan lalu. Panasnya situasi Suriah menyebabkan harga melambung dalam beberapa hari. "Risiko geopolitik lebih menjadi perhatian pasar daripada kenaikan persediaan minyak Amerika Serikat (AS)," ungkap analis ANZ dalam catatan yang dikutip Reuters. Harga minyak mulai melaju ketika Presiden AS Donald Trump mengancam akan meluncurkan misil ke Suriah. Pada perdagangan malam tadi, harga minyak makin tinggi ketika Al Arabiya melaporkan bahwa angkatan udara Arab Saudi mencegat misil yang melintasi ibukota Riyadh.