Harga minyak melonjak 6% dalam tiga hari kenaikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melonjak dalam tiga hari perdagangan berturut-turut hingga hari ini. Rabu (11/4) pukul 7.38 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 di New York Mercantile Exchange menguat tipis 0,21% ke level US$ 65,65 per barel ketimbang posisi kemarin.

Selasa (10/4) harga minyak jenis light crude ini melonjak 3,29% ketimbang penutupan hari sebelumnya. Dalam tiga hari penguatan, harga minyak melonjak hingga 5,78%.

Harga minyak WTI hari ini nyaris mencapai angka tertinggi. Level tertinggi harga minyak WTI sebelumnya berada di US$ 65,88 per barel yang tercapai pada 23 Maret 2018 lalu. Ini adalah harga minyak tertinggi sejak Juni 2015.


Harga minyak brent justru sudah menembus level tertinggi sejak Juni 2015. Hari ini, harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2018 di ICE Futures berada di level US$ 71,21 per barel. Harga ini naik 0,24% ketimbang posisi kemarin. 

Harga minyak acuan ini berada di atas level US$ 70 per barel sejak kemarin. Dalam tiga hari kenaikan berturut-turut, harga minyak brent melonjak 6,11%.

"Harga minyak terdorong meluruhnya kekhawatiran perang dagang, geopolitik dan pelemahan nilai tukar dollar," kata Bill Baruch, presiden Blue Line Futures kepada Reuters.

Presiden China Xi Jinping menjanjikan penurunan tarif impor dengan sinyal perdamaian atas perang dagang yang sebelumnya mengkhawatirkan pasar. Di sisi lain, tensi Timur Tengah turut mendukung kenaikan harga.

"Pasar minyak melonjak karena spekulasi Trump dan Suriah," kata Phillip Streible, analis RJO Futures. 

Tapi, masih ada prospek pasokan minyak yang terus meningkat. American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak AS hingga akhir pekan lalu naik 1,76 juta barel. Kenaikan ini lebih kecil jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang mencapai 3,28 juta barel.

Arah pergerakan harga minyak hari ini masih bisa terpengaruh data stok minyak resmi dari Energy Information and Administration. Diperkirakan pertumbuhan persediaan minyak untuk pekan yang berakhir 6 April lalu akan terkoreksi dari 4,6 juta di pekan sebelumnya menjadi 600.000 barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati