Harga minyak melorot dipicu profit taking



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak dunia melorot di pasar Amerika, Selasa (3/10), dipicu aksi ambil untung.

Mengutip CNBC, Selasa, kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November di Nymex ditutup turun 16 sen menjadi US$ 50,42 per barel. Pada sesi sebelumnya, minyak sudah melorot hampir 2%.

Sementara, harga minyak Brent melemah 24 sen menjadi US$ 55,88 per barel. Koreksi berlanjut setelah sesi Senin, harganya tumbang hampir 2,5%. Di pasar Asia, Rabu (4/10), koreksi harga minyak WTI berlanjut menuju US$ 50,05 sebarel pukul 07.43 WIB.


Spekulan mengambil untung setelah harga minyak reli signifikan pada kuartal ketiga lalu. Asal tahu saja, Brent membukukan kenaikan sebesar 20% pada kuartal ketiga. Ini kenaikan kuartalan terbesar sejak 2004.

Ada kekhawatiran permintaan mungkin goyah pada kuartal keempat. Namun, koreksi harga minyak tidak tajam, lantaran ada prospek berkurangnya pasokan minyak global.

Sekjen OPEC Mohammad Barkindo menyatakan, kepatuhan terhadap kesepakatan pengurangan produksi minyak antara negara-negara OPEC dan negara-negara non-OPEC sangat tinggi. Dia menambahkan bahwa kartel minyak global akan memperkuat kerja sama dengan Rusia.

Sebelumnya, pasar berekspektasi bullish untuk harga minyak mentah yang didorong sinyal penawaran dan permintaan yang seimbang. Tapi, ketika posisi berlangsung lama menyebabkan perubahan harga mendadak. "Semua tentang posisi dan berpotensi mengambil keuntungan dari beberapa posisi spekulatif," kata Olivier Jakob, Analis Petromatrix seperti dilansir CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini