Harga minyak memanas meski permintaan diramal turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melaju kencang di pertengahan pekan ini. Rabu (10/7) pukul 7.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2019 di New York Mercantile Exchange menguat 1,45% ke US$ 58,67 per barel.

Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini naik dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Dalam sepekan, harga minyak WTI naik 2,31%.

Pergerakan serupa terjadi pada minyak brent. Harga minyak brent untuk pengiriman September 2019 di ICE Futures naik 1,03% ke US$ 64,82 per barel. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini naik 1,57%.


Kemarin, Uni Eropa mendesak Iran untuk membatalkan rencana kenaikan tingkat pengayaan uranium yang bisa melanggar kesepakatan nuklir 2015. "Pasar masih terjebak antara kekhawatiran perlambatan pertumbuhan dan risiko geopolitik yang tinggi dengan Iran," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group kepada Reuters.

Selama ini, kenaikan harga minyak tertahan oleh perang dagang antara AS dan China. Kelanjutan negosiasi dagang kedua negara pekan ini bisa menjadi sentimen positif harga minyak selanjutnya.

Dalam prediksi bulanan yang dirilis kemarin, Energy Information Administration (EIA) memangkas prediksi pertumbuhan permintaan minyak global sebesar 150.000 barel per hari menjadi 1,07 juta barel per hari.

"Prediksi pelemahan ini dipicu oleh perang dagang dan tarif. Belum ada kemajuan pada perselisihan AS-China. EIA melihat hal ini dan menurunkan prediksinya," ungkap Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati