KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi turunnya kelebihan produksi dan kenaikan permintaan memanaskan harga minyak. Mengutip Bloomberg, Senin (30/10) per pukul 15.31 WIB harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2017 di New York Mercantile Exchange melambung 0,22% ke level US$ 54,02 per barel dibanding harga akhir pekan lalu. Research & Analyst Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menyebut, program pemangkasan produksi OPEC berhasil menurunkan adanya oversupply yang selama ini menekan harga minyak. "Berdasar data laporan OPEC di kuartal III-2017, produksi minyak per hari sebesar 96,5 juta barel. Angka ini lebih rendah dibanding dengan permintaan yang mencapai 97 juta barel per hari. Karena hal ini, harga minyak menguat," jelas Putu. Katalis positif juga datang dari rencana Arab Saudi dan Rusia yang akan melanjutkan program pemangkasan produksi ini. "Kalau dua negara ini berkomitmen, biasanya negara anggota yang lain akan mengikuti," tambah Putu.
Harga minyak memanas setelah oversupply teratasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi turunnya kelebihan produksi dan kenaikan permintaan memanaskan harga minyak. Mengutip Bloomberg, Senin (30/10) per pukul 15.31 WIB harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2017 di New York Mercantile Exchange melambung 0,22% ke level US$ 54,02 per barel dibanding harga akhir pekan lalu. Research & Analyst Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menyebut, program pemangkasan produksi OPEC berhasil menurunkan adanya oversupply yang selama ini menekan harga minyak. "Berdasar data laporan OPEC di kuartal III-2017, produksi minyak per hari sebesar 96,5 juta barel. Angka ini lebih rendah dibanding dengan permintaan yang mencapai 97 juta barel per hari. Karena hal ini, harga minyak menguat," jelas Putu. Katalis positif juga datang dari rencana Arab Saudi dan Rusia yang akan melanjutkan program pemangkasan produksi ini. "Kalau dua negara ini berkomitmen, biasanya negara anggota yang lain akan mengikuti," tambah Putu.