KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat dalam sepekan terakhir karena kekhawatiran varian corona omicron mereda. Jumat (10/12), harga minyak WTI kontrak Januari 2022 di New York Mercantile Exchange menguat 1,03% ke US$ 71,67 per barel. Dalam sepekan, harga minyak WTI melonjak 8,16%.

Sejalan, harga minyak brent kontrak Februari 2022 di ICE Futures menguat 0,98% ke US$ 75,15 per barel pada Jumat kemarin. Dalam sepekan, harga minyak acuan internasional ini menguat 7,54%.

Harga minyak mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Agustus. Sentimen pasar didukung oleh berkurangnya kekhawatiran atas dampak varian virus corona Omicron pada pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.

Mirae Asset Bagi-bagi Cashback Reksa Dana dari Trading Booster Saham

Baca Juga: Wall Street menguat, S&P 500 mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa

"Pedagang minyak keluar dari keterkejutan mereka dan merasa lebih bullish karena mereka mengkalibrasi ulang ekspektasi permintaan mereka setelah variasi omicron dari virus corona," kata Phil Flynn, kelompok analis harga berjangka senior di Chicago kepada Reuters.

Harga konsumen AS naik lebih lanjut pada bulan November dan mencatat kenaikan tahunan terbesar sejak 1982. Data inflasi yang dirilis kemarin menambah sentimen bullish pada permintaan minyak.

Awal pekan ini, pasar minyak telah memulihkan sekitar setengah dari kerugian yang diderita sejak wabah omicron pada 25 November. Harga terangkat oleh studi awal yang menunjukkan bahwa tiga dosis vaksin Covid-19 Pfizer menawarkan perlindungan terhadap varian Omicron.

Baca Juga: Jika tarif listrik disesuaikan, begini potensi kenaikannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News