Harga Minyak Mencoba Menguat Jelang Akhir Pekan Setelah Turun 5 Hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berupaya bangkit jelang akhir pekan ini. Harga minyak turun dalam lima hari berturut-turut hingga Kamis (8/12). 

Jumat (9/12) pukul 7.15 WIB, harga minyak WTI kontrak Januari 2023 di New York Mercantile Exchange menguat 0,85% ke US$ 72,07 per barel. Kemarin, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini melorot 0,76% ke level terendah sejak 4 Januari 2022 dan turun lima hari beruntun.

Sedangkan harga minyak Brentkontrak Februari 2023 di ICE Futures kemarin turun 1,32% ke US$ 76,15 per barel. Ini adalah harga terendah minyak Brent sejak 11 Januari 2022. Harga minyak acuan internasional ini turun dalam enam hari perdagangan berturut-turut.


Para trader minyak mengabaikan penutupan pipa minyak mentah utama Kanada-ke-AS dan berfokus pada kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global akan memangkas permintaan bahan bakar. TC Energy Kanada menutup pipa Keystone 622.000 barel per hari, yang merupakan jalur utama pengiriman minyak mentah berat Kanada dari Alberta ke Midwest AS dan Pantai Teluk, setelah tumpahan ke sungai Kansas. Jalur tersebut telah mengalami beberapa tumpahan sejak mulai beroperasi pada tahun 2010.

Baca Juga: Indeks Utama Wall Street Kompak Menguat Kamis (8/12) Setelah Turun Berhari-hari

Harga minyak naik setelah Keystone mengumumkan penutupan. Tetapi reli mereda karena analis mencatat bahwa Teluk AS kemungkinan memiliki persediaan yang cukup untuk menangani hambatan jangka pendek. Beberapa analis juga mengatakan bagian dari jalur yang menuju kilang Midwest dapat segera dimulai kembali. TC Energy belum mengumumkan kapan jalur pipa akan dibuka kembali.

"Saya cenderung berpikir bahwa sebentar lagi Anda akan melihat tajuk utama yang mengatakan bahwa Keystone akan kembali lebih cepat," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho. di New York kepada Reuters.

Pasar energi terbebani oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi dan pelemahan permintaan bahan bakar di tengah prospek kenaikan suku bunga AS. Federal Reserve secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin minggu depan.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis di Kamis (8/12) dari Level Terendah Sejak Awal Tahun

Meski persediaan minyak mentah AS turun minggu lalu, persediaan bensin dan sulingan melonjak. Peningkatan persediaan ini menambah kekhawatiran tentang berkurangnya permintaan.

Membatasi penurunan harga minyak, China mengumumkan perubahan paling besar pada rezim anti-Covid yang ketat sejak pandemi dimulai. Sementara setidaknya 20 kapal tanker minyak menghadapi penundaan penyeberangan ke Mediterania dari pelabuhan Laut Hitam Rusia.

Indeks kekuatan relatif 14 hari untuk Brent berada di bawah 30 pada hari Kamis menurut data Eikon. Ini adalah level yang diambil oleh analis teknikal sebagai indikasi aset oversold dan siap untuk rebound.

Penurunan harga minyak belakangan memangkas seluruh kenaikan harga komoditas energi yang sempat tembus US$ 147 per barel setelah invasi Rusia ke Ukraina. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati