LONDON. Harga minyak dunia masih memberikan sinyal positif pada transaksi hari ini (27/6). Mengutip data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Agustus naik sebesar 64 sen menjadi US$ 96,14 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.16 waktu London, kontrak yang sama berada di posisi US$ 95,80 sebarel. Kemarin, harga kontrak minyak WTI menanjak 0,2% menjadi US$ 95,50 per barel. Ini merupakan level tertinggi sejak 19 Juni lalu. Sementara, jika dikalkulasikan, harga minyak di kuartal II ini sudah terpangkas 1,3%. Ada dua faktor yang disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga minyak. Pertama, perusahaan minyak AS meningkatkan produksi minyak mereka ke level tertingginya tahun ini. Data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan, perusahaan minyak AS mengoperasikan 90,2% kapasitas gabungan mereka pada pekan lalu kendati cadangan minyak menanjak. Faktor kedua adalah keuntungan yang dibukukan oleh industri China naik 16% pada Mei dibanding periode yang sama tahun lalu. Seperti yang diketahui, China merupakan negara konsumen minyak kedua terbesar dunia. "Pasar minyak kembali fokus setelah dilanda aksi jual pada minggu lalu. Permintaan minyak kembali naik sehingga direspon dengan peningkatan produksi oleh perusahaan minyak," jelas Ole Hansen, head of commodity strategy Saxo Bank A/S. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus naik 74 sen atau 0,7% menjadi US$ 102,40 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak mendaki, ini faktor pengereknya
LONDON. Harga minyak dunia masih memberikan sinyal positif pada transaksi hari ini (27/6). Mengutip data Bloomberg, siang tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Agustus naik sebesar 64 sen menjadi US$ 96,14 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.16 waktu London, kontrak yang sama berada di posisi US$ 95,80 sebarel. Kemarin, harga kontrak minyak WTI menanjak 0,2% menjadi US$ 95,50 per barel. Ini merupakan level tertinggi sejak 19 Juni lalu. Sementara, jika dikalkulasikan, harga minyak di kuartal II ini sudah terpangkas 1,3%. Ada dua faktor yang disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga minyak. Pertama, perusahaan minyak AS meningkatkan produksi minyak mereka ke level tertingginya tahun ini. Data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan, perusahaan minyak AS mengoperasikan 90,2% kapasitas gabungan mereka pada pekan lalu kendati cadangan minyak menanjak. Faktor kedua adalah keuntungan yang dibukukan oleh industri China naik 16% pada Mei dibanding periode yang sama tahun lalu. Seperti yang diketahui, China merupakan negara konsumen minyak kedua terbesar dunia. "Pasar minyak kembali fokus setelah dilanda aksi jual pada minggu lalu. Permintaan minyak kembali naik sehingga direspon dengan peningkatan produksi oleh perusahaan minyak," jelas Ole Hansen, head of commodity strategy Saxo Bank A/S. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus naik 74 sen atau 0,7% menjadi US$ 102,40 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News