Harga minyak mendekati level terendah dalam delapan minggu



NEW YORK. Kontrak harga minyak ditransaksikan mendekati level terendah dalam delapan minggu terakhir. Pemicu penurunan harga minyak yaitu kecemasan investor kalau permintaan minyak akan melorot seiring munculnya sejumlah sinyal perlambatan pertumbuhan di AS dan Inggris. Di New York, harga minyak sempat ditransaksikan mendekati US$ 86 sebarel setelah sebelumnya anjlok 1,9% sehari sebelumnya. Data ekonomi global yang disinyalir mempengaruhi harga minyak antara lain penurunan harga perumahan AS dan Produk Domestik Bruto Inggris yang secara tidak terduga mengalami penurunan. "Itu merupakan berita bearish perekonomian. WTI saat ini terus melemah. Sedangkan data cadangan minyak AS di atas level lima tahun," ujar Ken Hasegawa, commodity derivatives sales manager Newedge di Tokyo. Asal tahu saja, pada pukul 08.13 waktu Singapura, kontrak harga minyak untuk pengantaran Maret ditransaksikan di level US$ 86,30 sebarel atau naik 11 sen si NYMEX. Kemarin, harga minyak bertengger di posisi US$ 86,19 sebarel, terendah sejak 30 November lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie