SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) siang ini (9/1) diperdagangkan mendekati level terendah dalam enam pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.30 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran cepat berada di level US$ 92,67 per barel di New York Mercantile Exchange atau naik 34 sen. Kemarin, harga kontrak minyak yang sama turun US$ 1,34 menjadi US$ 92,33 sebarel. Ini merupakan level terendah sejak 27 November lalu. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah merosot 5,9%. Harga minyak melandai setelah data yang dirilis Energy Information Administration menunjukkan bahwa cadangan minyak AS mencatatkan kenaikan lebih besar dari prediksi pasar. Seperti yang diketahui, AS merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. "Terjadi penurunan permintaan minyak. Penurunan terbesar terjadi pada Desember lalu. Ada prediksi akan terjadi penumpukan cadangan minyak pada awal tahun ini," papar Mark Keenan, head of commodities research for Asia Societe Generale SA di Singapura. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari naik 38 sen menjadi US$ 107,53 per barel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak mendekati level terendah enam pekan
SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) siang ini (9/1) diperdagangkan mendekati level terendah dalam enam pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.30 waktu Singapura, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran cepat berada di level US$ 92,67 per barel di New York Mercantile Exchange atau naik 34 sen. Kemarin, harga kontrak minyak yang sama turun US$ 1,34 menjadi US$ 92,33 sebarel. Ini merupakan level terendah sejak 27 November lalu. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah merosot 5,9%. Harga minyak melandai setelah data yang dirilis Energy Information Administration menunjukkan bahwa cadangan minyak AS mencatatkan kenaikan lebih besar dari prediksi pasar. Seperti yang diketahui, AS merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. "Terjadi penurunan permintaan minyak. Penurunan terbesar terjadi pada Desember lalu. Ada prediksi akan terjadi penumpukan cadangan minyak pada awal tahun ini," papar Mark Keenan, head of commodities research for Asia Societe Generale SA di Singapura. Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari naik 38 sen menjadi US$ 107,53 per barel di ICE Futures Europe exchange. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News