KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mengakhiri tahun 2017 dan mengawali tahun 2018 di atas level US$ 60 per barel. Selasa (2/1) pukul 7.16 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2018 di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 60,23 per barel. Harga minyak ini terkoreksi dari level penutupan pekan lalu di angka US$ 60,42 per barel. Meski terkoreksi tipis, harga minyak ini masih menduduki posisi tertinggi sejak pertengahan 2015. Harga minyak yang masih bergerak di level tertinggi ini dipicu oleh stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang merosot dan produksi yang juga turun.
Harga minyak mencetak kenaikan tinggi sepanjang tahun lalu. Harga minyak WTI melonjak 12,5% dalam setahun. Sedangkan harga minyak acuan brent melejit hingga 17%. Pada perdagangan terakhir, 29 Desember, harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2018 di ICE Futures berada di level US$ 66,87 per barel. Pekan lalu, Energy Information Administration melaporkan produksi minyak mentah AS turun menjadi 9,75 juta barel per hari dari level produksi 9,79 barel per hari pekan sebelumnya. Harga minyak berada dalam tren naik sejak pertengahan tahun 2017.