KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah menguat pada hari ini dan memperpanjang kenaikan sebelum akhir pekan, dengan minyak mentah Amerika Serikat (AS) mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun. Sentimen utama masih datang dari pasokan global yang tetap ketat di tengah permintaan yang kuat di seluruh dunia usai ekonomi pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi virus corona. Senin (25/10) pukul 08.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2021 naik 26 sen atau 0,3% ke US$ 85,79 per barel. Harga Brent kontrak ini mendekati level tertinggi dalam tiga tahun di US$ 86,10 per barel yang yang dicapai Kamis lalu. Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2021 juga menguat 48 sen atau 0,6% menjadi US$ 84,24 per barel, setelah naik 1,5% pada hari Jumat. Ini menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2014 di US$ 84,28, di awal sesi.
"Sentimen bullish terus mendukung harga minyak karena pasokan global tetap ketat pada saat permintaan pulih dari pandemi," kata Toshitaka Tazawa, analis di Fujitomi Securities Co Ltd. Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 929.000 per gram pada hari ini (25/10) "Tetapi keuntungan langsung untuk kontrak jangka terdekat WTI mungkin terbatas mengingat kemunduran yang semakin tajam," kata Tazawa. Kontrak berjangka WTI saat ini berada dalam keterbelakangan yang curam, yang berarti perdagangan kontrak di kemudian hari berada pada harga yang lebih rendah dari kontrak saat ini. Biasanya bulan-bulan berikutnya diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi, yang mencerminkan biaya penyimpanan minyak. Harga minyak juga telah didukung oleh kekhawatiran tentang kekurangan batubara dan gas di China, India dan Eropa, yang mendorong peralihan bahan bakar ke solar dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.