KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak menguat di hari kedua setelah turun pada awal pekan. Rabu (11/8) pukul 7.25 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak September 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 68,50 per barel. Harga minyak WTI menguat 0,31% dari penutupan perdagangan kemarin. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Oktober 2021 di ICE Futures menguat 0,22% ke US$ 70,79 per barel. Harga minyak merosot pada hari Senin dan menyentuh level terendah dalam tiga pekan terakhir. Lonjakan kasus corona global masih menjadi penyebab terbesar penurunan harga minyak.
Baca Juga: Harga emas sudah turun 4,75% dalam sepekan hingga Rabu (11/8) Dalam sepekan, harga minyak WTI menguat 0,51%. Sedangkan harga minyak Brent menguat 0,58% jika dibandingkan dengan Rabu pekan lalu. "Memprediksi perubahan harga jangka pendek menjadi sangat sulit mengingat proses sulit memprediksi dampak varian Delta pada permintaan minyak global ke depan, terutama di negara-negara seperti China di mana data jauh lebih tidak transparan daripada Amerika Serikat (AS)," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois. Penyebaran cepat varian Delta dari virus corona telah mendorong kasus dan rawat inap di AS ke level tertinggi enam bulan. Tapi, Energy Information Administration (EIA) AS mengungkapkan bahwa pertumbuhan pekerjaan AS dan peningkatan mobilitas telah mendorong konsumsi bensin pada tahun 2021.
Baca Juga: Wall Street ditopang paket infrastruktur, Dow Jones dan S&P 500 rekor Konsumsi bensin AS diperkirakan rata-rata 8,8 juta barel per hari (bph) pada 2021, naik dari 8 juta barel per hari pada 2020. Namun, EIA mengatakan konsumsi bensin AS akan tetap di bawah level 2019 hingga 2022 karena
work from home. Jajak pendapat awal Reuters menunjukkan, stok minyak mentah AS, bensin, dan persediaan produk lainnya kemungkinan turun minggu lalu. Stok bensin diperkirakan turun untuk minggu keempat berturut-turut.
Baca Juga: Aktivitas Industri dan Mobilitas Meningkat Angkat Permintaan Bahan Bakar di India Menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa (10/8), stok minyak mentah turun 816.000 barel untuk pekan yang berakhir 6 Agustus. Data pemerintah mengenai persediaan pada hari Rabu. Senat AS pada hari Selasa meloloskan paket infrastruktur senilai US$ 1 triliun yang akan menjadi investasi infrastruktur terbesar AS dalam beberapa dekade. Para analis mengatakan bahwa anggaran ini akan meningkatkan ekonomi dan permintaan produk minyak jika disahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati