Harga minyak mentah anjlok, ini dampaknya terhadap kinerja Darma Henwa (DEWA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan harga minyak dunia masih berlanjut. Sempat berada di bawah US$ 0 per barel, kini harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2020 masih stabil di level US$ 13,89 per barel pada Rabu (29/4).

Corporate Secretary Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi mengatakan, meski harga minyak saat ini tengah terkoreksi, sebagian besar konsumsi bahan bakar (fuel consumption) dalam proses operasional pertambangan perusahaan disediakan oleh pelanggan. Hal ini sesuai dengan kontrak yang dimiliki perusahaan yang memiliki kode saham DEWA ini. 

Namun demikian, Mukson bilang ada porsi kecil pekerjaan dimana fuel consumption ditanggung oleh DEWA. "Dengan demikian penurunan harga bahan bakar minyak berdampak positif, namun tidak terlalu besar,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (29/4).


Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) tetap fokus pada proyek jasa tambang non-batubara

Per kuartal I-2020, DEWA masih mencatatkan kinerja operasional yang ciamik. Sepanjang tiga bulan pertama 2020, coal delivery DEWA mencapai 4,23 juta ton. Capaian ini tumbuh 19,43% dari 3,54 juta ton pada kuartal pertama tahun lalu.

Coal delivery pada proyek tambang batubara Bengalon, Kalimantan Timur, mencapai 2,25 juta ton atau tumbuh 17,54%. Coal delivery di proyek tambang Asam-Asam, Kalimantan Selatan naik 18,70% menjadi 1,76 juta ton. Sedangkan coal delivery di proyek tambang Satui di Kalimantan Selatan, melesat 52,01% menjadi 217.705 ton.

Dari sisi pengupasan lapisan atawa overburden removal (OB), DEWA mencatatkan volume OB hingga 31,84 juta bank cubic meter (bcm) sepanjang kuartal pertama tahun ini atau naik 27,78% dibandingkan 24,92 juta bcm pada kuartal pertama tahun lalu.

Baca Juga: Catat hasil positif di kuartal I 2020, Darma Henwa (DEWA) review rencana kerja

Meski mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal I-2020, Mukson bilang saat ini DEWA masih meninjau ulang rencana kerja di tahun ini, baik dari sisi target operasional, kinerja keuangan, hingga anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex).

“Saat ini masih dalam proses review,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari