KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak stabil pada perdagangan Selasa (18/8). Kekhawatiran permintaan akibat virus corona baru mengimbangi kepatuhan yang tinggi dengan pengurangan pasokan dari kelompok produsen OPEC +. Melansir
CNBC, harga minyak mentah Brent naik 4 sen menjadi US$ 45,41 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS tidak berubah pada US$ 42,89 per barel.
Baca Juga: Persediaan yang masih tinggi kembali menekan harga minyak Pandemi virus corona belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Di Amerika saja, hampir 11,5 juta telah tertular penyakit tersebut dan lebih dari 400.000 orang telah meninggal akibat Covid-19, direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Carissa Etienne mengatakan pada hari Selasa. Amerika Serikat dan Brasil adalah pendorong terbesar jumlah kasus Covid-19 di Amerika, Etienne menambahkan. "Masih ada kekhawatiran tentang Covid-19 dan masih ada kekhawatiran tentang kurangnya kesepakatan di Kongres AS untuk stimulus," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. Kongres AS sejauh ini gagal menyetujui paket bantuan fiskal lain untuk membendung kejatuhan ekonomi akibat pandemi. Sementara itu, beberapa negara Eropa telah memperbarui karantina perjalanan, yang berdampak pada permintaan bahan bakar jet dan motor. Mendukung harga minyak lainnya pada hari Selasa, panel teknis menemukan bahwa kepatuhan dengan pengurangan produksi minyak OPEC + pada bulan Juli antara 95% dan 97%, menurut draf laporan yang dilihat pada hari Senin oleh
Reuters. Baca Juga: Alasan tak suka investasi emas, Warren Buffett: Emas itu malas! Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, mengurangi pemotongan mereka pada Agustus menjadi 7,7 juta barel per hari (bph) dari 9,7 juta barel per hari sebelumnya. OPEC + akan mengadakan pertemuan panel menteri pada hari Rabu. Pelaku pasar menunggu data industri mingguan pada Selasa malam tentang persediaan minyak mentah AS. Analis memperkirakan data menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS dan persediaan produk olahan turun minggu lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto