Harga minyak mentah betah di atas US$110 per barel



SINGAPURA. Harga minyak mentah Brent bertahan di atas US$ 110 per barel hari ini, Senin (19/8). Harga bertahan karena adanya kekhawatiran investor akan status keamanan pasokan minyak di Timur Tengah.

Selain itu, investor mengambil berhati-hati karena mereka menunggu sikap dan keputusan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) terkait kepastian stimulus.  AS menjadi pertimbangan karena negara itu merupakan konsumen minyak terbesar dunia.

Minyak mentah berjangka Brent pengiriman Oktober naik 9 sen menjadi US$ 110,49 per barel pada 0512 GMT. Brent sempat mencapai harga tertinggi empat bulan di posisi US$ 111,53 pada hari Kamis pekan lalu.


Saat itu harga minyak naik karena investor khawatir, konflik dan kekerasan di Kairo bisa mempengaruhi transportasi minyak di Terusan Suez.

Sementara itu, harga minyak AS untuk pengiriman September naik lebih tinggi sebesar 9 sen menjadi US$ 107,55 per barel.

"Banyak yang fokus pada ketegangan yang meningkat di Mesir dan apa pengaruhnya terhadap pasokan minyak," kata Ben Le Brun, analis dari OptionsXpress di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri