KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah AS mencapai level tertinggi sejak 2014, Senin (21/5), di tengah peningkatan kekhawatiran bahwa produksi minyak Venezuela bisa jatuh lebih lanjut menyusul pemilihan presiden negara itu dan potensi sanksi terhadap negara anggota OPEC. Harga semakin menguat setelah Presiden AS Donald Trump berdiskusi dengan Rusia dan China tentang pemberian utang baru ke Venezuela. Trump meneken perintah eksekutif pada hari Senin untuk membatasi kemampuan Venezuela melikuidasi aset-aset negara, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan. "Produksi sudah turun sedikit tetapi ada perkiraan penurunan semakin laju," kata Jamie Webster, direktur senior Pusat Dampak Energi di Boston Consulting Group. "Semakin banyak pandangan bahwa kejadian ini bisa seburuk Libya di hari-hari terburuknya, produksi bisa jatuh ke persentase yang sangat kecil dari apa yang mampu dilakukannya."
Harga minyak mentah Brent berjangka naik ke US$ 79,2 per barel
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah AS mencapai level tertinggi sejak 2014, Senin (21/5), di tengah peningkatan kekhawatiran bahwa produksi minyak Venezuela bisa jatuh lebih lanjut menyusul pemilihan presiden negara itu dan potensi sanksi terhadap negara anggota OPEC. Harga semakin menguat setelah Presiden AS Donald Trump berdiskusi dengan Rusia dan China tentang pemberian utang baru ke Venezuela. Trump meneken perintah eksekutif pada hari Senin untuk membatasi kemampuan Venezuela melikuidasi aset-aset negara, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan. "Produksi sudah turun sedikit tetapi ada perkiraan penurunan semakin laju," kata Jamie Webster, direktur senior Pusat Dampak Energi di Boston Consulting Group. "Semakin banyak pandangan bahwa kejadian ini bisa seburuk Libya di hari-hari terburuknya, produksi bisa jatuh ke persentase yang sangat kecil dari apa yang mampu dilakukannya."