MELBOURNE. Harga minyak mentah hampir mendekati titik terendah dalam dua pekan terakhir akibat kekhawatiran krisis utang Eropa. Harga kontrak pengiriman Januari di bursa New York Mercantile Exchange pada pukul 2.40 waktu Sidney sudah sebesar US$ 97,99 per barel . Harga ini naik 22 sen dibandingkan kemarin (12/12). Senin lalu, harga minyak mentah ditutup tergelincir sebesar US$ 1,64 menjadi US$ 97,77 per barel. Harga penutupan ini terendah sejak 25 November lalu. Sedangkan, minyak mentah Brent di bursa ICE Futures Europe, harga kontrak pengiriman Januari naik sebesar 18 sen menjadi US$ 107,44 per barel. Harga kontrak minyak ini sedikit berubah setelah Moody's Investor Services akan meninjau kembali peringkat utang negara-negara Eropa. "Kami melihat ada tekanan lebih jauh ke pasar dan kebanyakan berkaitan dengan Eropa," kata Chief Strategist CMC Market Asia Pasific Pty.Michael McCarthy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga minyak mentah hampir mendekati titik terendah dalam dua pekan terakhir
MELBOURNE. Harga minyak mentah hampir mendekati titik terendah dalam dua pekan terakhir akibat kekhawatiran krisis utang Eropa. Harga kontrak pengiriman Januari di bursa New York Mercantile Exchange pada pukul 2.40 waktu Sidney sudah sebesar US$ 97,99 per barel . Harga ini naik 22 sen dibandingkan kemarin (12/12). Senin lalu, harga minyak mentah ditutup tergelincir sebesar US$ 1,64 menjadi US$ 97,77 per barel. Harga penutupan ini terendah sejak 25 November lalu. Sedangkan, minyak mentah Brent di bursa ICE Futures Europe, harga kontrak pengiriman Januari naik sebesar 18 sen menjadi US$ 107,44 per barel. Harga kontrak minyak ini sedikit berubah setelah Moody's Investor Services akan meninjau kembali peringkat utang negara-negara Eropa. "Kami melihat ada tekanan lebih jauh ke pasar dan kebanyakan berkaitan dengan Eropa," kata Chief Strategist CMC Market Asia Pasific Pty.Michael McCarthy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News