KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) bulan Mei 2021 berdasarkan hasil perhitungan formula ICP mencapai US$ 65,49 per barel. Harga ini naik US$ 3,53 per barel dari US$ 61,96 per barel pada April 2021. ICP SLC juga naik US$ 3,58 per barel dari US$ 62,67 per barel menjadi US$ 66,25 per barel pada Mei 2021. Tim Harga Minyak Indonesia dalam laporannya menyebut beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Antara lain membaiknya aktivitas ekonomi di AS, China dan sebagian Eropa, pelonggaran aktivitas di Eropa dan Amerika. Lalu, akselerasi program vaksinasi serta dimulainya
summer driving season berkontribusi dalam peningkatan harga dan konsumsi minyak. Selain itu, OPEC dalam laporan bulan Mei 2021 menyampaikan bahwa permintaan minyak tahun 2021 akan meningkat sebesar 5,95 juta bopd (6,6%) dibandingkan tahun 2020. Ini seiring peningkatan permintaan China dan AS, yang disebabkan oleh konsumsi bahan bakar minyak AS yang positif dan vaksinasi di berbagai wilayah, serta asumsi kembali normalnya aktivitas di Timur Tengah dan Asia.
Baca Juga: Investasi hulu diprediksi stagnan, IPA dorong pemberian insentif fiskal Faktor lain yang meningkatkan harga minyak dunia adalah tingkat kepatuhan anggota OPEC+ pada kuota pemotongan produksi mencapai 113%. "Energy Information Administration (EIA) dalam laporan bulan Mei 2021 memperkirakan bahwa produksi minyak mentah AS di tahun 2021 akan mengalami penurunan sebesar 290 ribu bopd menjadi 11,02 juta bopd," sebut Tim Harga Minyak Indonesia dalam laporannya, Senin (7/6). Dalam laporan stok mingguan EIA untuk bulan Mei 202, dibandingkan stok bulan April 2021 :
- Stok minyak mentah AS turun sebesar 800 ribu barel menjadi 484,3 juta barel.
- Stok gasoline AS turun sebesar 3,3 juta barel menjadi 232,5 juta barel.
- Stok distillate AS turun sebesar 7,1 juta barel menjadi 129,1 juta barel.
Tim Harga Minyak Indonesia juga melaporkan, penguatan pasar ekuitas dan melemahnya nilai tukar Dollar AS terhadap sejumlah mata uang, terendah dalam empat bulan terakhir, membuat investor beralih pada investasi komoditas, termasuk minyak mentah. Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan minyak dari China menjelang berakhirnya periode pemeliharaan dan permintaan minyak yang solid dari Jepang, serta permintaan minyak India yang tetap kuat. Terutama dari kilang-kilang pengolahan, walaupun terjadi peningkatan tajam kasus Covid-19. Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan Mei 2021 dibandingkan bulan April 2021, sebagai berikut: - Dated Brent naik sebesar US$ 4,05 per barel dari US$ 64,70 per barel menjadi US$ 68,75 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,45 per barel dari US$ 61,70 per barel menjadi US$ 65,16 per barel. - Basket OPEC naik sebesar US$ 3,59 per barel dari US$ 63,24 per barel menjadi US$ 66,83 per barel. - Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,98 per barel dari US$ 65,33 per barel menjadi US$ 68,31 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat