KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah kembali melemah pada awal perdagangan hari ini di tengah kekhawatiran permintaan yang melemah didorong oleh lonjakan kasus Covid-19. Mengutip
Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 tergelincir 17 sen atau 0,4% menjadi US$ 40,43 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent kontrak pengiriman November 2020 juga turun 17 sen atau 0,4% menjadi US$ 42,26 per barel. Kedua
benchmark ini naik sekitar 1% pada hari Senin.
Pasar komoditas telah merayap pada perdagangan sebelumnya karena anggota parlemen dari Partai Demokrat mengumumkan tagihan bantuan virus korona senilai US$ 2,2 triliun. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi adalah langkah kompromi.
Baca Juga: Harga emas spot menguat 0,15% ke US$ 1.883 per ons troi pada pagi ini (29/9) "Jika itu terjadi, pemeriksaan stimulus AS akan sangat membantu menopang permintaan minyak AS pada titik paling kritis dan dapat memindahkan harga minyak kembali ke kerangka berpikir sebelum September," kata
Market Strategist AxiCorp Stephen Innes dalam sebuah catatan yang dikutip
Reuters. Brent dan WTI pada Agustus mencapai level tertinggi sejak awal Maret di tengah optimisme atas meningkatnya permintaan bahan bakar dan kepatuhan kuat produsen minyak utama dengan pengurangan pasokan yang dijanjikan. Tetapi sejak itu, harga emas hitam ini turun sekitar US$ 3 karena kekhawatiran melemahnya permintaan. Dalam serangan terbaru dari gelombang kedua Covid-19 di Kanada, pemerintah Quebec melarang bar dan restoran serta pertemuan sosial di rumah-rumah. Sementara provinsi terpadat, Ontario, melaporkan kasus tambahan harian tertinggi dengan 700 kasus. Dalam tanda permintaan negatif lainnya, impor minyak mentah pada Agustus ke Jepang, konsumen terbesar keempat dunia, merosot hampir 26%, data pemerintah menunjukkan pada hari Selasa. Pasar akan mencari tanda-tanda pertumbuhan permintaan AS dalam data yang akan dirilis pada hari Selasa dari American Petroleum Institute dan Energy Information Administration pada hari Rabu.
Baca Juga: Harga minyak mentah menguat 1% setelah reli di bursa saham global Lima analis yang disurvei oleh
Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 25 September. Mereka memperkirakan stok bensin turun 1,6 juta barel dan persediaan distilat, yang mencakup solar dan bahan bakar jet, turun 800.000 barel. Di sisi pasokan, para pedagang mengawasi bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh. Jika konflik meningkat, hal itu dapat mempengaruhi ekspor minyak dan gas dari Azerbaijan, kata para analis. Pipa minyak utama Azerbaijan mengalir melalui Georgia ke pantai Mediterania Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari