Harga minyak mentah koreksi tipis usai melonjak lebih dari 3% pada sesi sebelumnya



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah koreksi tipis pada awal perdagangan hari ini. Pada sesi sebelumnya, harga minyak mentah sudah melonjak lebih dari 3% setelah sejumlah operator migas di Teluk Meksiko menutup 92% produksi minyak mentah di kawasan tersebut.

Mengutip Reuters, Jumat (9/10) pukul 09.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Desember 2020 turun 9 sen menjadi US$ 43,25 per barel. Harga Brent sudah naik lebih dari 3% pada sesi sebelumnya. 

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 juga turun 5 sen menjadi US$ 41,14 per barel. Pada Kamis (8/10), harga WTI juga melejit lebih dari 3%.


Baca Juga: Harga emas spot naik tipis ke US$ 1.898,3, Jumat (9/10) pagi

Kedua kontrak acuan ini berada di jalur untuk kenaikan sekitar 10% pada minggu ini. Ini bakal menjadi penguatan pertama dalam tiga pekan belakangan. Harga emas hitam mendapat sokongan yang kuat dari prospek pasokan yang lebih ketat.

Salah satunya datang karena penghentian produksi di Laut Utara setelah tindakan pekerja minyak Norwegia yang mogok kerja. "Ini bisa menyebabkan hampir satu juta barel minyak mentah per hari terkena dampak," kata Riset ANZ dalam sebuah catatan.

Pejabat perusahaan minyak dan tenaga kerja Norwegia mengatakan mereka akan bertemu dengan mediator yang ditunjuk negara pada hari Jumat dalam upaya kedua belah pihak berharap akan mengakhiri pemogokan yang mengancam untuk menghapus sekitar seperempat dari produksi minyak dan gas negara itu.

Di tempat lain, pengamat pasar juga bersiap menghadapi dampak pada produksi minyak yang terganggu akibat Badai Delta yang diperkirakan menyerang Pantai Teluk Meksiko dalam beberapa jam lagi. Hampir 1,5 juta barel produksi harian telah dihentikan sejauh ini.

Selanjutnya: Bersiap lanjutkan tren positif, IHSG melaju 0,11% di awal perdagangan Jumat (9/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari