Harga minyak mentah lanjutkan pelemahan di perdagangan pagi ini (4/9)



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah kembali tergelincir pada awal perdagangan hari ini dan menuju jalur penurunan mingguan. Harga emas hitam ini tertekan setelah fokus investor bergeser ke permintaan yang lemah, pasokan bahan bakar yang meningkat dan akhirnya mengimbangi sentimen positif dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). 

Jumat (4/9), pukul 08.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman November 2020 turun 19 sen atau 0,4% menjadi US$ 43,88 per barel, menuju pelemahan mingguan terbesar sejak Juni. 

Serupa, harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak pengiriman Oktober 2020 melemah 20 sen atau 0,5% ke US$ 41,17 per barel, menuju penurunan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir.


Baca Juga: Data pengangguran AS dan konsumsi bensin bikin harga minyak mentah acuan dingin

Katalis negatif bagi minyak datang setelah data di Refinitiv Eikon menunjukkan volume minyak mentah yang tiba di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, akan melambat pada September setelah naik selama lima bulan berturut-turut karena penyulingnya secara bertahap mencerna persediaan yang membengkak. 

Di AS pun, pabrik penyulingan yang kehabisan persediaan solar sepertinya tidak akan segera meningkatkan produksi.

"Margin lunak kemungkinan akan membatasi reli minyak mentah lebih lanjut dan kami mengantisipasi penurunan lebih lanjut pada musim gugur ini untuk mempercepat rebalancing saham produk," kata analis RBC Capital Mike Tran dalam sebuah catatan.

Tran menambahkan, pemotongan produksi menyebabkan persediaan bensin AS turun dalam dua bulan terakhir, meskipun indikator mobilitas AS menunjukkan bahwa pola mengemudi sebagian besar telah stabil selama 6-8 minggu terakhir. 

Selanjutnya: Bakal akuisisi Softex Indonesia, perusahaan AS ini rogoh kocek hingga Rp 17,7 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari