Harga Minyak Mentah Melemah Kamis (18/5) Siang, Brent ke $76,67 dan WTI ke US$72,51



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah turun pada hari Kamis (18/5), para pedagang dengan hati-hati mengamati tanda-tanda kemajuan pembicaraan plafon utang Amerika Serikat (AS). Pada sesi sebelumnya, harga minyak mentah melonjak hampir 3% karena optimisme atas permintaan bahan bakar AS.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 29 sen, 0,4% menjadi $76,67 per barel pada 0705 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah antara West Texas Intermediate (WTI) turun 32 sen menjadi US$72,51 per barel.

Penurunan tajam persediaan bensin AS karena permintaan melonjak ke level tertinggi sejak 2021 dan optimisme seputar negosiasi atas plafon utang AS, membantu harga acuan minyak mentah berakhir lebih dari US$2 lebih tinggi pada hari Rabu.


Presiden Joe Biden dan Pimpinan Kongres AS dari Partai Republik Kevin McCarthy pada hari Rabu menggarisbawahi tekad mereka untuk segera mencapai kesepakatan guna menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar $31,4 triliun dan menghindari gagal bayar yang membawa bencana ekonomi.

Pada hari Kamis, investor "menunggu bukti lebih lanjut bahwa kesepakatan akan segera terjadi," kata Edward Moya, seorang analis di OANDA.

"Minnyak mentah membutuhkan sinyal yang jelas bahwa ekonomi AS akan terhindar dari bencana ekonomi atau pemulihan China mulai meningkat," katanya.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Ditutup Naik US$2 Rabu (17/5), Dipicu Optimisme Plafon Utang AS

Yang juga membebani harga minyak adalah meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed.

Kekuatan data ekonomi AS bulan April, selain meningkatkan optimisme tentang negosiasi plafon utang dan kesehatan saham perbankan regional semalam telah memperkuat ekspektasi pasar akan kenaikan lebih lanjut, ANZ Research mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis.

Setelah kebuntuan selama berbulan-bulan, Biden dan McCarthy pada hari Selasa setuju untuk bernegosiasi secara langsung. Kesepakatan utang perlu dicapai dan disahkan oleh kedua kamar Kongres sebelum pemerintah kehabisan uang untuk membayar tagihannya, paling cepat 1 Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto