Harga minyak mentah melonjak 2% setelah IEA menaikkan proyeksi permintaan minyak



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sempat melemah di awal perdagangan, akhirnya harga minyak mentah ditutup menguat lebih dari 2% pada Jumat (10/7). Sentimen utama yang mendukung pergerakan harga datang setelah International Energy Agency (IEA) menaikkan perkiraan permintaan minyak tahun 2020. 

Sokongan harga bagi emas hitam ini juga datang setelah data menunjukkan perusahaan energi Amerika Serikat (AS) kembali memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi ke rekor terendah selama 10 minggu berturut-turut.

Jumat (10/7), harga minyak Brent kontrak pengiriman September 2020 ditutup naik 89 sen atau 2% menjadi US$ 43,24 per barel. 


Baca Juga: Harga minyak mentah terus turun, terseret rekor kasus harian Covid-19 di AS

Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2020 juga melonjak 93 sen atau 2,4% ke US$ 40,55 per barel.

Katalis positif lainnya bagi pergerakan harga minyak datang setelah pasar saham AS ditutup perkasa di akhir pekan ini. Belum lagi, sederetan data ekonomi, termasuk catatan tambahan gaji bulanan, menunjukkan kebangkitan dalam kegiatan bisnis AS pada bulan Juni.

Secara mingguan, harga minyak WTI bergerak tipis sementara Brent mencatat kenaikan mingguan sekitar 1% di pekan ini.

Sebelumnya, kedua harga minyak acuan ini diprediksi bakal melemah di pekan ini. Namun, laporan IEA, yang berbasis di Paris, tentang perkiraan kenaikan permintaan minyak menjadi 92,1 juta barel per hari (bph), naik 400.000 bph dari prospeknya bulan lalu, langsung mengerek harga emas hitam. 

Editor: Anna Suci Perwitasari