NEW YORK. Kejatuhan bursa global ikut menyeret harga minyak mentah ke level terendah sejak Juli 2009. Dalam sepekan terakhir, harga minyak mentah sudah anjlok 10,2% setelah indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 3,20% ke level 10.520,32. Penurunan indeks tersebut adalah yang terdalam dalam setahun terakhir. Pasar khawatir, krisis utang Eropa bisa menghambat pemulihan ekonomi global. Harga kontrak minyak mentah WTI untuk pengiriman Juni 2010 di New York Mercantile Exchange (Nymex) sempat menyentuh level US$ 76,95 sebarel. Hingga pukul 10.31 WIB tadi, harga kontrak minyak tersebut naik 0,3% ke level US$ 77,34 sebarel. Jika harga minyak turun menembus batas bawah (support) di US$ 75 sebarel, "Harga minyak mentah bisa turun sampai US$ 15 ke level US$ 60-an sebarel," ujar Analis Teknikal Jim Stellakis. Mike Sander, seorang penasihat investasi di Sander Capital Advisors di Seattle mengatakan, pasar jelas-jelas tidak senang dengan kondisi Yunani saat ini dan kecemasan terhadap krisis Yunani ini menular ke Spanyol dan Portugal ditanggapi secara serius. "Jika nilai tukar euro terus melorot, tekanan terhadap harga minyak mentah pun bakal bertambah," ujar Sander.
Harga Minyak Mentah Melorot ke US$ 77 Sebarel
NEW YORK. Kejatuhan bursa global ikut menyeret harga minyak mentah ke level terendah sejak Juli 2009. Dalam sepekan terakhir, harga minyak mentah sudah anjlok 10,2% setelah indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 3,20% ke level 10.520,32. Penurunan indeks tersebut adalah yang terdalam dalam setahun terakhir. Pasar khawatir, krisis utang Eropa bisa menghambat pemulihan ekonomi global. Harga kontrak minyak mentah WTI untuk pengiriman Juni 2010 di New York Mercantile Exchange (Nymex) sempat menyentuh level US$ 76,95 sebarel. Hingga pukul 10.31 WIB tadi, harga kontrak minyak tersebut naik 0,3% ke level US$ 77,34 sebarel. Jika harga minyak turun menembus batas bawah (support) di US$ 75 sebarel, "Harga minyak mentah bisa turun sampai US$ 15 ke level US$ 60-an sebarel," ujar Analis Teknikal Jim Stellakis. Mike Sander, seorang penasihat investasi di Sander Capital Advisors di Seattle mengatakan, pasar jelas-jelas tidak senang dengan kondisi Yunani saat ini dan kecemasan terhadap krisis Yunani ini menular ke Spanyol dan Portugal ditanggapi secara serius. "Jika nilai tukar euro terus melorot, tekanan terhadap harga minyak mentah pun bakal bertambah," ujar Sander.