Harga minyak mentah menguat lagi, Brent kian dekat ke US$ 70 per barel



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah kembali menguat pada awal perdagangan hari ini dan memperpanjang kenaikan dari hari sebelumnya. Sentimen utama datang dari optimisme atas pembukaan kembali ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang melebihi kekhawatiran permintaan bahan bakar yang lebih lambat di Asia karena melonjaknya kasus Covid-19. 

Selasa (18/5), pukul 09.35 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2021 naik 20 sen atau 0,3% menjadi US$ 69,66 per barel. 

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2021 naik 19 sen atau 0,3% ke level US$ 66,46 per barel.


Kedua kontrak tersebut naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin (17/5) lalu.

"Pasar tetap dalam kisaran perdagangan yang ketat di tengah tarik-menarik antara kekhawatiran penyebaran kasus infeksi virus corona di Asia dan optimisme pembukaan kembali ekonomi di Eropa dan AS berkat keberhasilan vaksinasi," kata Hiroyuki Kikukawa, General Manager of Research di Nissan Securities.

"Juga, beberapa ekspektasi bahwa negosiasi antara Iran dan AS dapat mengarah pada dimulainya kembali ekspor minyak Iran turut membatasi kenaikan harga minyak," tambah dia. 

Baca Juga: Harga minyak melonjak 1% di tengah harapan pemulihan ekonomi AS dan Eropa

Seperti diketahui, ekonomi Inggris dibuka kembali, dan memberi 65 juta orang kebebasan setelah empat bulan penguncian untuk menghadang penyebaran Covid-19. Dan dengan percepatan tingkat vaksinasi, Prancis dan Spanyol telah melonggarkan pembatasan. Hal yang sama juga dilakukan Portugal serta Belanda telah membuka perjalanan.

Di AS, negara bagian New York tidak lagi memerlukan masker di sebagian besar ruang publik untuk orang yang divaksinasi penuh terhadap Covid-19 mulai Rabu, dan wilayah lain juga membuka ekonomi mereka.

Sebaliknya di Asia, Singapura melaporkan jumlah infeksi lokal tertinggi dalam beberapa bulan. Hal serupa juga terjadi di Taiwan yang mengalami lonjakan kasus. Kedua negara tersebut telah menerapkan kembali tindakan penguncian untuk menghambat penyebaran virus corona.

Di India, yang terpukul paling parah kedua oleh pandemi ini, penjualan domestik bensin dan solar oleh penyuling negara jatuh seperlima pada paruh pertama bulan Mei, dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut karena penguncian pandemi melanda aktivitas industri dan konsumsi, data awal menunjukkan pada hari Senin.

Sementara itu, terkait dengan pembicaraan antara Iran-AS yang masih berlangsung. Sebelumnya, Negeri Paman Sam mencoba untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015, yang sebelumnya dibatalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada tiga tahun lalu.

Selanjutnya: IHSG bergerak tipis ke 5.834 pada pagi ini (18/5), asing lego ARTO, ASII dan BBCA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari