Harga minyak mentah menguat tipis jelang pertemuan OPEC+



KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak menguat pada perdagangan hari ini karena investor bertaruh bahwa pada pertemuan OPEC+ mendatang, produsen minyak dunia sebagian besar akan setuju untuk memperpanjang pembatasan pasokan hingga Mei 2021.

Rabu (31/3) pukul 09.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2021 naik 15 sen atau 0,2% ke level US$ 64,29 per barel. Pada sesi sebelumnya, harga Brent jatuh 1,3%.

Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2021 melonjak 15 sen atau 0,3% menjadi US$ 60,70 per barel, setelah anjlok 1,6% di sesi sebelumnya.


"Harapannya adalah OPEC+ akan menunjukkan kedisiplinan pasokan, jadi itu menggerakkan pasar," kata analis komoditas Commonwealth Bank, Vivek Dhar.

Seperti diketahui, OPEC+ akan bertemu pada hari Kamis (1/4), menyusul harga minyak yang melemah dalam sebulan terakhir karena kekhawatiran tentang penguncian pandemi yang diperpanjang di Eropa, peluncuran vaksin yang lambat dan meningkatnya kasus Covid-19 di India dan Brasil. Sentimen negatif tersebut berada dengan optimisme yang tumbuh pada pertumbuhan di Amerika Serikat.

Bulan lalu, OPEC+ mengejutkan pasar dengan setuju untuk memperpanjang pembatasan pasokan, dengan pengecualian kecil untuk Rusia dan Kazakhstan, pada saat permintaan bahan bakar tampaknya mulai pulih.

“Mengingat apa yang terjadi sejak itu, alasannya apalagi untuk menambah pasokan. Jadi menurut kami disiplin itu akan dijaga dalam pertemuan itu (pada 1 April),” kata Dhar.

Baca Juga: Turun di hari terakhir kuartal I, harga minyak melejit 24% sejak awal tahun

Di bawah pembatasan yang ada, OPEC, yang dipimpin oleh Arab Saudi, dan produsen non-OPEC, yang dipimpin oleh Rusia, telah memotong lebih dari 7 juta barel per hari (bph). Di sisi lain, Arab Saudi telah membuat pengurangan secara sukarela dengan tambahan sebesar 1 juta bph.

Arab Saudi siap untuk mendukung perpanjangan pemotongan pasokan hingga Juni, termasuk pemotongan sukarela sendiri, untuk meningkatkan harga, kata sumber yang dijelaskan tentang masalah tersebut kepada Reuters pada minggu ini.

Menambah pandangan bahwa OPEC+ harus menahan pasokan, adalah data dari American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan stok minyak mentah AS naik 3,9 juta barel di pekan lalu. Realisasi ini jauh di atas perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters dengan kenaikan 100.000 barel.

Data persediaan AS yang dikeluarkan pemerintah akan keluar pada hari Rabu.

Selanjutnya: Perubahan porsi investasi saham dan reksadana BP Jamsostek jadi sentimen negatif IHSG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari